Mengaku untuk Bayar Uang Kuliah, Mahasiswi di Medan Nekat Gabung Sindikat Curanmor
thedesignweb.co.id, Medan – Cynthia, mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Audi Indonesia di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) ditangkap polisi karena ikut sindikat pencurian sepeda motor (Kuranmor).
Perempuan berusia 21 tahun itu ditangkap pada Jumat, 10 Januari 2025, pukul 01.30 WIB, setelah ditemukan barang bukti sepeda motor korban yang hilang dari parkiran minimarket.
Sepeda motor korban ditemukan di kos tempat tinggal Cynthia di Jalan Letjen Jamin Ginting, Desa Simpang Selaang, Kecamatan Medan Tuntungan.
Kapolsek Medan Tuntungan Iptu Eko Sanjaya menjelaskan, cara yang dilakukan Cynthia dalam sindikat perampokan tersebut adalah dengan mengajak para korban saling mengenal di media sosial. Setelah itu, dia mengajak korban menemuinya di ruang depan.
“Kami menangkap Cynthia setelah menemukan barang bukti sepeda motor di tempat kostnya. Saat diperiksa, dia mengaku terlibat sindikat pencurian sepeda motor,” kata Eko, Senin, 13 Januari 2025.
Kanit Reskrim Polsek Medan Tungan Iptu Syawal Saitpu menjelaskan, penangkapan bermula saat pihaknya mendapat informasi dari seorang pemuda bernama Surya Dilan (19).
Surya mengaku kepada polisi, sepeda motornya hilang di parkiran minimarket, Jalan Letjen Jamin Ginting, Jumat 10 Januari 2025, pukul 00.05 WIB.
Polisi mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP (TCF) dan mencari rekaman video sebagai barang bukti. Korban pun mengaku baru saja makan dan jalan-jalan bersama Cynthia.
“Korban dan pelaku bertemu melalui media sosial. Setelah makan dan jalan-jalan, keduanya mampir ke minimarket untuk membeli buah-buahan,” jelas Syawal.
Saat keluar dari minimarket, sepeda motor korban menghilang dari tempat parkir. Korban melihat rekaman video dari kamera dan melihat pelaku mengenakan topi dan kemeja hitam.
Saat polisi menyelidiki tempat kejadian, seorang pria datang. Ternyata pria tersebut juga kehilangan sepeda motornya saat bertemu dengan wanita yang sama, yakni Cynthia.
Polisi kemudian mendatangi kos Cynthia dan menemukan sepeda motor Surya di kos tersebut.
“Kami telah memeriksa Cynthia dan memeriksa ponselnya, namun isi percakapannya dengan petugas telah dihapus,” kata Syawal.
Cynthia yang diketahui merupakan mahasiswa asing asal Provinsi Riau tak bisa memungkiri hal tersebut karena ditemukannya barang bukti.
Ia pun mengaku terlibat sindikat penipuan dengan 2 orang berinisial S dan I sebagai penegaknya.
“Cynthia mengaku pelaku S adalah kekasihnya yang sudah lama dikenalnya dan bekerja sama. Kami mengejar S dan saya,” jelas Siava.
Syawal menjelaskan, cara yang dilakukan Cynthia adalah dengan memperkenalkan calon korbannya melalui platform media sosial Instagram. Kemudian dia mengajak korban untuk bertemu di rumah.
Saat korban datang, Cynthia meminjam sepeda motor untuk diambil kuncinya. Kunci duplikat kemudian diberikan kepada penjahat C dan I.
Setelah pertemuan pertama, sekitar 5 hari kemudian, Cynthia mengajak korban keluar dan mengajak korban makan di kawasan Jalan Haji Misbah.
Kemudian, usai makan, dia langsung mengajak korban mampir ke mikromarket untuk membeli beberapa buah. Selama perjalanan, Cynthia berinteraksi dengan 2 orang pengisi acara.
Sesampainya di minimarket, kedua petugas mengambil mobil korban beserta duplikat kunci motornya dan kemudian menyimpannya di kamar kos Cynthia, ujarnya.
Cynthia mengaku kepada polisi, dirinya terlibat sindikat perampokan sebanyak 4 kali, antara lain satu kali di kawasan Medan Tuntungan, satu kali di Kecamatan Sunggal, dan dua kali di Kecamatan Medan Baru.
“Uang hasil penjualan sepeda motor itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah. Ini pengakuannya. Kasusnya masih berjalan, pelakunya masih kita cari,” tegas Siwal.