DESIGN WEB Mengapa Banyak Nama Daerah di Lampung Menggunakan Kata ‘Way’?
thedesignweb.co.id, Lampung – Banyak nama kabupaten dan desa di Provinsi Lampung yang diketahui sering menggunakan kata “jalan” pada nama tempatnya, seperti “Jalan Kanan”, “Jalan Lima”, dan “Jalan Rerem”.
Kata tersebut bermula ketika masyarakat setempat mulai belajar atau membentuk gaya hidup melalui pertanian, peternakan, dan hortikultura, 10.000 tahun yang lalu.
Parulsyah, sosiolog akademik sistem sosial dan budaya Universitas Lampung (Unila), mengatakan penggunaan kata “mereka” memiliki akar sejarah dan budaya yang dalam, berasal dari bahasa dan sejarah masyarakat setempat.
Asal usul kata “mereka”. Kata “mereka” berasal dari bahasa lampung, yaitu bahasa daerah yang digunakan masyarakat lampung. Dalam bahasa Lampung, “jalan” berarti “sungai”. Penggunaan kata ini menunjukkan betapa pentingnya sungai bagi kehidupan masyarakat Lampung,” kata Parulsyah kepada thedesignweb.co.id, Minggu (28/7/2024).
Parulsyah mengatakan, banyak nama daerah yang menggunakan kata “mereka” di Lampung karena sebagian besar masyarakatnya tinggal di dekat sumber kehidupan, yakni sungai.
“Alasan penggunaan kata ‘mereka’ di banyak tempat atau wilayah di Lampung karena secara sosial masyarakat hidup di tempat yang terdapat kehidupan yaitu di air,” jelasnya.
Beliau menjelaskan: “Sungai merupakan sumber utama air yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Masyarakat tradisional Lampung sangat bergantung pada sungai untuk air bersih, pertanian dan transportasi. Oleh karena itu, sungai seringkali menjadi elemen penting dalam penamaan tempat.”
Ia mengatakan, sungai juga menjadi pusat kegiatan perekonomian di Lampung yang semboyannya “Prithvi Ruwa Jurai” atau satu tanah dua arah.
“Sungai juga berfungsi sebagai jalur transportasi yang menghubungkan berbagai daerah. Secara historis, sungai-sungai di Lampung merupakan jalur perdagangan dan komunikasi, sehingga banyak desa atau daerah yang diberi nama sesuai dengan sungai yang melintasinya. “Ya,” jelasnya.
Menurutnya, sungai juga disebut-sebut menjadi sumber kehidupan sosial dan budaya di Lampung.
“Dalam budaya Lampung, sungai seringkali dianggap sebagai entitas yang memiliki kekuatan spiritual dan simbolis. Sungai seringkali berperan dalam upacara adat dan kegiatan sosial, memperkuat hubungan masyarakat dengan alam lingkungannya,” ujarnya.
Ia mencontohkan suatu daerah atau wilayah di Lampung yang menggunakan kata Cale sebagai nama tempatnya. Kata tempat yang diawali dengan “ve” juga mempunyai arti tersendiri.
Misalnya saja sebuah kabupaten di Lampung bernama “Way Kanan”, nama ini mengacu pada sungai yang ada di daerah tersebut dan mencerminkan posisi relatifnya, yaitu “tepat” dari segi arah atau letaknya. Kemudian Kecamatan Lima yang terletak di Kabupaten Pesawaran mengacu pada sungai dengan nama ‘lima’ yang mengalir melalui wilayah tersebut, sering kali diidentifikasikan dengan angka atau ciri lainnya,” ujarnya.
Ia menyimpulkan, penggunaan kata “kami” pada banyak nama daerah di Lampung mencerminkan eratnya hubungan masyarakat dengan sungai sebagai elemen penting dalam kehidupan.
“Ini merupakan bentuk penghormatan dan pengakuan terhadap pentingnya peran sungai dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Selain itu, penggunaan istilah ini turut melestarikan kekayaan bahasa lokal dan sejarah Lampung,” tutupnya.
Tonton video pilihan ini: