Mengelola Sampah di Pusat Budidaya Maggot dari Binaan Anak Usaha Merdeka Copper
Lioptan6.com, Jaket – yang mengira itu mulai membantu menerbangkan puing -puing dan bisa menjadi sumber pentungan bagi masyarakat. Itu dimulai di pusat keindahan yang dipromosikan oleh Pt Merdeka Copper Gold TBK (MDKA), Pt Bumi Success.
Bumi memiliki keberhasilan individu melalui Program Pemberdayaan dan Pengembangan Bersama (PPM) membantu kelahiran pembesar silikat, di Navangi, di Navangi, Jawa Timur, yang dikelola oleh Komunitas Pemuda Gileak Indonesia (PEGA). Poli diangkut oleh Sundaranto.
Komunitas ini membantu komunitas untuk diproses, sehingga dapat mengurangi bau dan limbah melalui pembesar. Megot meskipun saya berkedip tetapi berbeda dari lalat yang sering. Melindungi seperti ulat telur hasid yang disebut prajurit hitam dan termasuk makanan organik makanan makan makan makan makanan makan dan makan di rumah dan limbah di rumah.
Sundrillio mengatakan kepadanya bahwa partainya secara tidak sengaja ditemukan. Dia mengatakan bahwa begitu banyak pemrosesan limbah oleh bank limbah. Namun, dia mengatakan pengelolaan limbah bukan hanya plastik tetapi juga bagaimana mengurangi bau.
“Temukan Magot karena kesalahan. Kemudian masyarakat mengolah bahwa sampai kotamadya tidak lagi. Kotamadya, kami adalah gagasan limbah organik,” kata Sandranto ketika dia mengatakan pada hari Jumat, 25 Oktober 2024.
Sementara itu, seorang anggota Piga mengatakan, kata Magot (kg) 10 kg limbah organik. Jadi satu minggu dapat menghasilkan 100 kg magot segar.
Sundaranto menjelaskan, Majut mengonsumsi limbah limbah. Limbah limbah ini dibagi menjadi dua, memanggil limbah bersih dengan uang dan menemukan limbah serat. Serat limbah organik yang indah dari sisa dapur, beras, topping. “Serat halus, kami memaksimalkan adalah keindahan,” kata Sandranto.
Buang -buang masa lalu berasal dari penduduk yang tiba di daerah Pazanggarhan dan juga beragam orang yang berhasil dari Bomi (BSI).
Limbah diproses di pusat keindahan. Hingga penduduk yang terdaftar untuk pembayaran RP. 25.000 per bulan untuk transportasi oleh masyarakat. Sundarianto berkata: Ada sekitar 10 karyawan yang aktif di masyarakat.
Sundaranto berkata, limbah organik yang merupakan sumber pindah ke Magot juga merupakan tantangan. Karena satu kg dapat membutuhkan perlindungan sampah 10 kg. Di sisi lain, ia juga harus mengurutkan sampah yang tepat untuk memperbesar Magot.
“Ada banyak sampah, oh ya kami tidak membeli, tetapi jika Anda bersembunyi di pembesar, tempat kami mencari,” kata Sandranto.
Apa yang bisa dilakukan pusat perawatan Magot, BSI Foster dapat menghasilkan sekitar 100 kg maggik per bulan. Magnet segar dijual sebagian untuk menara independen kepada petani atau pakan ternak, unggas dan memancing. Magnet segar dijual kepada petani di sekitar RP.
Harga penjualan Megot ini akan lebih tinggi dari yang diproses. Bagian dari usus diproses dalam pupuk cair, dunks debu padat, untuk mengering dari magnet. Sundarianto berkata: Harga perlindungan kering adalah Rp. 70.000 per kg, dong cair adalah RP. 6.000 per kg. Dia mengatakan: Harga magnet kering lebih mahal karena proses 5kg yang dibutuhkan untuk 1 kg benua dan bekerja di microwave.
Setelah mengolah Magot ini, komunitas Pepta juga seorang konsultan dan berolahraga untuk bekerja sama untuk memberikan perselingkuhan dan konsultasi tentang pengolahan limbah organik menggunakan Magot. Komunitas PEG juga seorang konsultan yang bekerja sama antara pemerintah Norwegia. Ini sesuai dengan orang Norwegia yang memiliki program pengelolaan limbah di Rigans, Jawa Timur.
“Kami bertanggung jawab untuk kolaborasi dengan replikasi Norwegia adalah setiap desa yang memiliki limbah organik. Selain kerja sama, dua desa atau konsultan,” kata Soundarneto.
Sementara itu, masalah eksternal BSI mengatakan komunitas itu, Adhyatma Damopolii, melalui program PPM membangun Magot Growing Center. Pusat Perawatan Magot bahkan merupakan salah satu kata PPM Bumi persple persple. Jika ada tamu, mereka akan ditransfer untuk meningkatkan pertahanan kejahatan yang dikelola oleh masyarakat.
“Unik pertunjukan ini.
Edyatman berkata: Sejauh ini, ia mendukung partainya namun komunitas pasak. Salah satunya juga oleh Grant Ash sebagai keindahan magnet. Namun, ia memiliki mimpi, jadi masyarakat telah mengangkat kelas. Saat ini, komunitas Pigal adalah konsultan untuk memberikan pedoman pengelolaan limbah. Adhyatma juga mengidentifikasi perlunya pengelolaan limbah secara konsisten.
“Lalu manajer puing Banwanegi Tahun Baru di Newborni. Itu berjalan di kelas. Mereka belajar jenis sampah dan bekerja dengan pemerintah,” katanya.