Regional

Mengenal Makna Sedulur Papat, Kalima Pancer, ala Gus Muwafiq

thedesignweb.co.id, Lampung – Kyai kharismatik berambut gondrong, Gus Muwafiq atau KH. Ahmad Muwafiq adalah seorang khatib yang menikmati popularitas besar di jamaahnya. Penyajiannya yang ringan, lucu, sederhana dan to the point membuat pendengar mudah memahami ilmu yang disampaikan.

Hus Muwafik kerap mengungkap sejarah masa lalu, mulai dari sejarah peradaban bangsa, sejarah Jawa hingga sejarah dunia. Tentunya hal ini juga berkaitan dengan norma agama Islam.

Pada suatu hari Hus Muwafik mengungkap sebuah cerita atau kepercayaan masyarakat Jawa yang disebut Sedulur papat Kalima Pancer.

Kisah Sedulur Papat Kalima Panser, menurut Gus Muwafik, dilansir thedesignweb.co.id dari kanal YouTube Ngaji ID.

Sedulur Papat Kalima Panser merupakan saudara Panser yang keempat dan kelima menurut bahasa Indonesia. Menurut Gus Muwafik, yang masih hidup harus memahami pasal empat dan lima Panser.

Menurut Gus Muwafiq, Sedulur Papat Lima Panser sendiri merupakan sahabat atau saudaranya yang dilahirkan ke dunia.

“Wong Urip kudu biso moco barang papat. Barang papat iku nopo?, kanana nyowo sing medun teng alam dunyo,” kata Gus Muwafik kepada jemaah.

Artinya manusia yang hidup harus mampu memahami empat hal, apakah empat hal itu? yaitu saudara kehidupan yang datang ke dunia.

Menurut Has Muwafik, Sedulur Papat Lima Panser memiliki dua jalan yang berlawanan yakni jalan kanan dan jalan kiri. Jalan yang benar artinya jalan yang benar, jangan mengikuti jalan yaitu meminta segala sesuatunya hanya kepada Allah S.T.

Dan yang kedua adalah jalan kiri, yaitu jalan yang salah dimana kalian meminta selain Allah atau musyrik. Gus Muwafik pun mencontohkan dua jalur berlawanan tersebut.

“Papat limo pancer, pancer mau bojo ayu, Iso se dasoso nan tengen mocone ya Rahman ya Rahim, Pitung dino Pitung bengi Poso… I love you,” kata Gus Muwafik menganalogikannya.

Artinya, Saudara empat lima panser, Panser menginginkan istri yang cantik, bisa menggunakan cara yang benar, yaitu membaca Ya Rohman Ya Rohiim tujuh hari tujuh malam.

“Ora Gelem Ngabo Dulur Tengen Ngabo Dulur Sing Kiwo, Sun Amatek Aji Ajiku Jaran Goyang,” kata Gus Muwafik.

Artinya kalau tidak mau pakai jalan kanan pakai jalan kiri, saya baca aji ajiku jaran goyang.

“Apakah kamu ingin menjadi kuat? Niku menyanyikan diwoco la Haula wala Quwata illa Billah dalam tengeni,” jelas Gus Muwafik.

Artinya: “Apakah kamu ingin menjadi kuat? Inilah jalan yang benar sebagaimana La Haula wala Quwata illa Billah”.

Dulur kiwo.Sun amatek aji aji ku Bandung Bondowoso, kata Gus Muwafik yang artinya, Saudaraku, biarkan saja.. Aku baca, aji.ajiku Bandung Bondowoso, dalam bahasa Indonesia.

“Apakah kamu ingin hadiah? Nenek di tengen kasih tahu Rozak Sholat Dhuha Moko wakiya Arrohman” kata Gus Muwafik.

Jadi Anda ingin menjadi kaya? Jika berjalan dari sisi kanan, bacalah Ya Fatahu Ya Rozaq, Sholat Dhuha, Baca Waqiah dan Arrohman.

“Nenek Ra deg-degan dengan dasoso kiwo, gawa pitik cemani Munggah Gunung Kawi,” ucap Gus Muwafik disambut gelak tawa hadirin. Maksudnya kalau gak mau lurus ambil jalan kiri naik jalan ayam naik Gunung Kavi.

Inilah makna Sedulur Papat Lima Pancer menurut Hus Muwafik. Sebagai manusia akhir zaman, kita juga perlu memahami petunjuk-petunjuk yang dapat menjadi pedoman dalam hidup. Selain itu juga menambah pengetahuan. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *