Kesehatan

Mengenal Takikardia dan Bradikardia dalam Gangguan Irama Jantung, Dokter: Bisa Picu Kematian Mendadak

thedesignweb.co.id, Jakarta – Aritmia jantung adalah suatu kondisi ketika detak jantung tidak mengikuti pola normalnya. Ini termasuk jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya (takikardia) atau lebih lambat (bradikardia).

Menurut Profesor Yoga Uniadi, ahli jantung di RS TB Silom Simatupang, takikardia terjadi ketika detak jantung melebihi 100 detak per menit. Dan dapat menimbulkan gejala seperti jantung berdebar (jantung berdebar), sesak napas, dan nyeri dada

Takikardia dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti takikardia supraventrikular yang menyerang ventrikel (ruang jantung merupakan dua ruang utama di bagian bawah jantung) dan takikardia ventrikel yang berasal dari ventrikel, Siaran Pers Yoga, Selasa (10/9). /2024).

Sebaliknya, bradikardia adalah suatu kondisi ketika detak jantung kurang dari 60 detak per menit dan dapat menimbulkan gejala seperti agitasi, kelelahan, bahkan mual.

Aritmia ini dapat mengganggu aliran darah ke organ vital dan meningkatkan risiko komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, dan kematian jantung mendadak.

Yoga menambahkan, ada banyak hal yang bisa memicu serangan jantung seperti serangan jantung

“Berbagai faktor dapat menyebabkan aritmia jantung “Salah satu penyebab utama penyakit jantung adalah berkurangnya atau rusaknya pembuluh darah jantung sehingga menyebabkan terganggunya aliran darah dan aktivitas kelistrikan jantung,” kata Yoga.

Penyakit jantung seperti penyakit katup atau kardiomiopati juga dapat menyebabkan aritmia dengan mengubah bentuk atau fungsi jantung.

Gangguan elektrostatis, seperti ketidakseimbangan kalium, natrium, atau kalsium, berperan besar dalam memengaruhi aktivitas listrik jantung.

Kondisi medis lainnya, termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes, dapat meningkatkan risiko aritmia Menggunakan obat-obatan tertentu dan minum terlalu banyak alkohol atau kafein juga dapat menyebabkan gangguan irama jantung.

“Selain faktor lingkungan, genetik juga berperan. Orang yang memiliki riwayat keluarga menderita aritmia atau penyakit jantung lainnya lebih besar kemungkinannya terkena aritmia,” tambah Yoga.

Meski tidak semua kasus aritmia dapat dicegah, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risikonya

Penyesuaian gaya hidup adalah langkah kuncinya, kata Yoga, termasuk menjalani pola makan seimbang seperti banyak makan buah-buahan, sayuran kaya serat makanan atau minuman rendah lemak, dan berolahraga secara teratur.

Selain itu, menghindari alkohol dan kafein merupakan cara lain untuk mengurangi risiko aritmia Selain itu, pengobatan yang tepat dan pemeriksaan rutin juga penting untuk mengendalikan penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi.

“Mengelola stres dan menjaga berat badan yang sehat juga berperan penting dalam kesehatan jantung. Tes kesehatan jantung secara rutin, seperti elektrokardiogram (EKG) dan tes pemantauan detak jantung, dapat membantu mengidentifikasi masalah yang seharusnya terdeteksi lebih awal dan memungkinkan intervensi lebih awal. ” katanya.

Yoga menawarkan tujuh rekomendasi untuk mengurangi risiko aritmia jantung, antara lain: Pola makan seimbang dengan banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Olahraga teratur seperti jalan kaki, lari atau bersepeda membantu kesehatan jantung dan olahraga teratur Menghindari asupan alkohol dan kafein berlebihan serta berhenti merokok merupakan langkah penting untuk mencegah aritmia. Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung Pertahankan berat badan yang tepat Pemeriksaan kesehatan jantung secara teratur dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini dan memberikan tindakan pencegahan yang penting Menjaga kualitas tidur dan memastikan pola tidur teratur juga berperan penting dalam mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *