Mengenal Vagus Nerve Stimulation, Inovasi untuk Kurangi Kejang Epilepsi
thedesignweb.co.id, Jakarta Epilepsi adalah penyakit yang ditandai dengan seringnya kejang akibat aktivitas listrik abnormal di otak dan merupakan salah satu penyakit saraf yang paling umum.
Penyakit ini dapat mengganggu kualitas hidup dan meningkatkan risiko kematian jika serangan terjadi pada waktu dan tempat yang salah.
Menurut dr Retno Jaiantri Ketaren, dokter spesialis dari RS Siloam Lippo Village Karavaci, epilepsi merupakan penyakit yang ditandai dengan kejang berulang akibat aktivitas listrik abnormal di otak dan merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi. Penyakit ini menyerang sekitar 1 hingga 5 persen populasi.
Beliau mengatakan: “Penyakit ini dapat terjadi pada semua umur, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. “Penyakit ini tidak spesifik spesies,” kata Retno, Selasa (22/10/2024).
Dalam upaya melawan epilepsi, psikiater RS Siloam Lippo Karavaci Made Agus Mahendra Innggas menjelaskan metode Vagus Nerve Stimulation (VNS).
Ini adalah salah satu pengobatan baru untuk epilepsi yang melibatkan alat yang merangsang saraf vagus untuk mengurangi frekuensi kejang.
VNS biasanya diberikan kepada pasien yang tidak mendapatkan hasil memuaskan dari terapi antiepilepsi konvensional, kata Made Agus dalam keterangannya.
Implantasi VNS dilakukan dengan anestesi umum. Sebuah alat kecil dimasukkan di bawah kulit dada dan dihubungkan ke saraf vagus di leher. Prosedur ini aman dan memiliki waktu pemulihan yang singkat.
Setelah perangkat terpasang, VNS bekerja dengan mengirimkan arus listrik normal ke saraf vagus. Hal ini dapat membantu memblokir aktivitas listrik di otak, mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan kejang. Kriteria kandidat untuk VNS
Terdapat beberapa kriteria pasien yang dapat menjadi kandidat pengobatan VNS, antara lain: Menderita serangan parah yang mempengaruhi kualitas hidupnya. Tidak memiliki kondisi medis lain yang dapat mengganggu prosedur. Menderita epilepsi yang tidak dapat dikendalikan dengan obat-obatan.
Made Agus menambahkan, prosedur implantasi VNS dilakukan dengan anestesi umum. Seorang ahli bedah saraf akan menempatkan alat kecil di bawah kulit dada dan menghubungkannya ke saraf vagus di leher.
Prosedur ini cepat dan aman, dengan waktu pemulihan yang singkat. Pasien biasanya bisa pulang sehari setelah prosedur. Bagaimana cara kerja VNS untuk mengurangi frekuensi serangan?
VNS bekerja dengan menghasilkan impuls listrik normal di saraf vagus dan mengirimkan sinyal ke otak. Cara ini dapat membantu memblokir aktivitas listrik di otak sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kejang.
Penelitian menunjukkan bahwa stimulasi ini dapat meningkatkan ketersediaan neurotransmitter yang membantu menyeimbangkan bahan kimia di otak, yang pada akhirnya membantu mengurangi frekuensi kejang.
Salah satu keunggulan utama VNS adalah dapat digunakan dengan obat antiepilepsi tanpa meningkatkan efek samping.
Bagi banyak pasien, VNS dapat mengurangi penurunan berat badan, meskipun obat tersebut tidak memberikan hasil yang memuaskan. Manfaat-manfaat ini menjadikan VNS pilihan yang baik bagi mereka yang mencari solusi tambahan untuk mengelola kondisi mereka. Apa efek samping dari VNS?
Seperti pengobatan lainnya, VNS juga memiliki efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain suara serak, nyeri di tempat suntikan, dan kesulitan menelan. Namun, sebagian besar efek samping ini bersifat ringan dan dapat diatasi dengan menyesuaikan program stimulasi.
Penting bagi pasien untuk berbicara dengan tim medis mereka tentang kemungkinan efek samping dan cara mengobatinya.
Setelah implantasi VNS, pasien memerlukan pemantauan rutin untuk menilai efektivitas perangkat dan menyesuaikan tingkat stimulasi jika diperlukan.
Tim medis akan bekerja sama dengan pasien untuk memantau frekuensi pengobatan dan menilai apakah ada perubahan yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil klinis yang diinginkan. Kapan pasien dapat merasakan manfaat implantasi VNS?
Waktu respons setelah instalasi VNS bervariasi dari orang ke orang. Beberapa pasien mungkin mulai merasakan perbaikan dalam beberapa minggu, sementara yang lain mungkin memerlukan waktu beberapa bulan sebelum merasakan manfaat pengobatan sepenuhnya.
Kesabaran dan komunikasi yang baik dengan tim medis adalah kunci untuk mengelola ekspektasi dalam proses ini.
Dokter memainkan peran penting dalam menjelaskan proses VNS dan manfaatnya bagi pasien dan keluarganya. Pendidikan yang baik dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan pemahaman tentang apa yang diharapkan selama dan setelah prosedur.
Dokter seharusnya tidak hanya menjelaskan prosedur pemasangannya, tetapi juga menjelaskan cara kerja VNS dan kemungkinan hasilnya.
Tim multidisiplin, yang terdiri dari ahli saraf, psikiater, perawat, dan profesional kesehatan lainnya, berperan penting dalam pengelolaan pasien yang terkena VNS. Kolaborasi yang baik antar anggota tim sangat penting untuk memberikan layanan berkualitas dan memastikan bahwa setiap pasien menerima perawatan yang mereka butuhkan.