Mengintip Kampung Wisata Giwangan, Transformasi dari Tempat Prostitusi
thedesignweb.co.id, Yogyakarta – Berada di tengah hiruk pikuk Yogyakarta, Desa Wisata Giwangan menjadi bukti bahwa perubahan positif selalu bisa dilakukan. Terletak di kawasan Bendhung Lepen Giwangan, kawasan yang dulunya identik dengan aktivitas buruk kini berubah menjadi destinasi ramah keluarga dan edukatif.
Perubahan tidak terjadi seperti ini. Berkat tekad masyarakat daerah dan dukungan berbagai kalangan, termasuk BUMN melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), daerah berhasil berubah wajah, seperti yang ditulisnya di Instagram @pariwisata.jogjakota.
Kini Desa Wisata Giwangan menawarkan beragam destinasi menarik yang bisa dinikmati pengunjung segala usia. Salah satu daya tarik utama di desa wisata ini adalah olahraga air.
Pengunjung terutama anak-anak bisa mencoba memberi makan ikan atau mencicipi ikannya. Kegiatan ini selain menyenangkan, juga mengajarkan anak untuk dekat dengan alam.
Kalau bicara soal kuliner, Desa Wisata Giwangan punya ciri khas tersendiri. Pengunjung bisa mencoba ikan nila segar yang dibudidayakan di sini. Tak hanya itu, kawasan ini juga terkenal dengan kelezatan buah kelengkeng yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Menariknya, desa wisata Yogyakarta ini juga berperan penting dalam pengelolaan lingkungan hidup. Mesin pengolah sampah modern mampu mengolah sampah hingga 10 ton per hari.
Fasilitas ini memiliki insinerator khusus yang membuang limbah secara efektif. Lebih dari sekedar fasilitas pembuangan sampah, situs ini merupakan pusat pendidikan pariwisata yang mengajarkan pengunjung pentingnya pengelolaan sampah.
Untuk kenyamanan para tamu, tersedia berbagai fasilitas seperti pendopo yang dapat digunakan untuk bersantai atau bersantai. Banyak toko kelontong yang menawarkan beragam kuliner yang bisa dinikmati setelah seharian bekerja.
Perubahan positif yang terjadi di Desa Wisata Giwangan merupakan contoh nyata bagaimana suatu masyarakat dapat berubah menjadi lebih baik melalui kerjasama antara masyarakat dan pemangku kepentingan. Perkembangan pariwisata yang melibatkan partisipasi aktif warga sekitar tidak hanya mengubah tampilan kawasan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Desa Wisata Giwangan kini dikenal sebagai destinasi wisata yang mengedepankan pendidikan dan perlindungan lingkungan. Bukti bahwa dengan tekad dan kerja sama yang baik, perubahan positif bukan sekedar mimpi, namun bisa menjadi kenyataan yang bermanfaat bagi banyak pihak.
Pengarang : Ade Yofi Faidzun