Mengintip Rapor Emiten Rokok hingga September 2024, Laba Kompak Ambrol
thedesignweb.co.id, Jakarta – Sejumlah produsen rokok melaporkan kinerja keuangan perusahaannya selama sembilan bulan yang berakhir 30 September 2024. Pada periode tersebut, para produsen rokok mengalami penurunan laba meski pendapatan berfluktuasi.
Penurunan laba terbesar dicatatkan oleh produsen tembakau PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Laba GGRM September 2024 turun 77,74 persen menjadi Rp992,2 miliar dari Rp4,46 triliun pada September 2023. Penurunan laba tersebut terjadi bersamaan dengan pendapatan September 2024 yang turun menjadi Rp73,89 triliun pada tahun dibandingkan September 2024. . Rp 81,75 miliar
Berikutnya adalah PT Vismilak Inti Makmur Tbk (VIIM). VIIM membukukan laba Rp 207,51 miliar, turun 52,99 persen dibandingkan laba September 2023 sebesar Rp 441,4 miliar. Penurunan laba tersebut mengacu pada penjualan September 2024 yang turun 7,76 persen menjadi Rp3,43 triliun dibandingkan September 2023 sebesar Rp3,72 triliun.
Laba PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 15,80 persen menjadi Rp5,22 triliun per September 2024 dari Rp6,21 triliun pada Desember 2023. Penurunan laba terjadi meski terjadi peningkatan penjualan.
Hingga September 2024, perseroan meraih penjualan sebesar Rp88,46 triliun dibandingkan penjualan September 2023 yang tercatat Rp87,27 triliun. Namun di saat yang sama, harga pokok penjualan juga meningkat sehingga berdampak pada penurunan laba.
Sementara laba PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) turun 10,20 persen menjadi Rp 16,94 miliar pada September 2024 dibandingkan posisi waktu yang sama tahun lalu sebesar Rp 18,86 miliar. Penurunan tersebut terjadi meski perusahaan membukukan pertumbuhan penjualan.
Hingga September 2024, perseroan meraih penjualan sebesar Rp243,07 miliar dibandingkan Rp221,15 miliar pada September 2023. Namun di saat yang sama, beban pokok penjualan juga meningkat sehingga memberikan tekanan pada laba kotor.