Saham

Mengupas Prospek Saham INTP di Tengah Program 3 Juta Rumah

thedesignweb.co.id, Jakarta – Pemerintah melalui rencana Presiden Prabowo berencana membangun 3 juta rumah per tahun. Lahan yang akan digunakan untuk program ini berasal dari pengambilalihan eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) oleh para koruptor dan pemeras.

Program ini merupakan ide bagus bagi perusahaan semen seperti PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Research Group Phintraco Sekuritas memperkirakan penggunaan beton dalam negeri akan meningkat, melalui berbagai inisiatif pemerintah, seperti pembicaraan proyek perumahan 3 juta, keberlanjutan proyek Ibu Kota Pulau (IKN) dan berbagai relaksasi – yang diberikan terpisah kepada Real Estate. Sektor yang diperkirakan akan memberikan banyak dampak pada berbagai industri.

“Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, kami memperkirakan konsumsi semen dalam negeri akan tumbuh 1-2,5% pada tahun 2025, yang diharapkan dapat membantu mendongkrak konsumsi INTP hingga 60% pada tahun 2025,” kata Analis Phintraco Sekuritas Aditya Prayoga dalam risetnya, dikutip Kamis. (21.11.2024).

INTP mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,20 triliun pada kuartal III 2024, naik 28,54% qoq atau naik 4,81% y-o-y, dengan total pendapatan mencapai Rp 13,32 triliun hingga September 2024.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh segmen penjualan semen yang memiliki pendapatan sebesar Rp 4,7 triliun pada kuartal III 2024, naik 27,66% qoq atau naik 3,17% yoy, didukung oleh peningkatan volume penjualan domestik sebesar 9,4% yoy menjadi 14,55 juta ton, meskipun terjadi penurunan bauran ASP dalam negeri sebesar 3,90%.

Selain itu, INTP berhasil mempertahankan pangsa bulan September sebesar 29,90%, meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 30,40.

Margin menunjukkan perbaikan pada kuartal ketiga tahun 2024 karena efek dasar yang lebih rendah. Margin kotor meningkat menjadi 34,35% pada Q3 2024 dibandingkan dengan 27,66% pada Q2 2024 dan 33,41% pada Q3 2023). Peningkatan tersebut disebabkan oleh efisiensi segmen energi dan harga minyak menjadi Rp 1,43 triliun pada Q3 2024, turun 2,28% y-o-y namun masih naik 18,50% qoq.

 

Selain itu, biaya tenaga kerja turun menjadi Rp 228 miliar pada Q3 2024, turun 1,90% YoY dan turun 7,62% QoQ. Namun nilai tukarnya meningkat menjadi Rp 139 miliar pada September 2024, naik 263,82% YoY. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan utang jangka pendek untuk membiayai pembelian Maniyyi Grobogan.

Meski demikian, INTP masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba sebesar Rp 621 miliar pada kuartal III 2024, naik 2,86 y/y dan naik 35,19% qoq dengan total laba sebesar Rp 1,06 triliun hingga September 2024.

“Semen yang layak diharapkan dapat menjadi penopang penting bagi bisnis perusahaan. Hal ini didukung oleh keberlanjutan proyek-proyek strategis nasional (PSN) dan meningkatnya permintaan dari proyek-proyek komersial seperti pembangunan gudang, pabrik, pabrik, dan perumahan di kawasan baru. lanjutkan ke luar Jakarta,” kata Aditya.

 

Di sisi lain, penggunaan semen karung diperkirakan akan lemah dalam jangka pendek karena daya beli masyarakat lemah. Berdasarkan kondisi tersebut, Research Group Phintraco Sekuritas telah menerbitkan rating BUY pada INTP dengan target harga Rp 8.100, dengan potensi kenaikan sebesar 18,80%.

“Kebijakan ini didasarkan pada pendekatan DCF dengan WACC sebesar 10,00% dan pertumbuhan terminal sebesar 2%, yang menyiratkan EV/EBITDA sebesar 8,66x / 7,92x untuk FY24F / 2025. Risiko utama mencakup lemahnya akuisisi dan penurunan atau penundaan infrastruktur dalam negeri proyek,” tulis Aditya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *