Bisnis

Menko Airlangga: Indonesia Termasuk Negara Pertama yang Diterima AS Negosiasi Tarif Impor

Bendera6.

“Kami memiliki video zoom Senin lalu dengan hasil wawancara Lutnick dan Indonesia, salah satu negara yang sebelumnya diterima,” kata Airnta yang terkoordinasi pada konferensi pers untuk pengembangan negosiasi terbaru dan diplomasi komersial Indonesia pada hari Jumat (18 April 2012).

Negara -negara lain yang telah menyelenggarakan wawancara serupa adalah Vietnam, Jepang dan Italia. Selama pertemuan, beberapa opsi kerja sama bilateral dibahas, yang seharusnya menciptakan lebih banyak hak dan hubungan komersial yang seimbang antara dua negara.

“Tentu saja diskusi ini adalah untuk membahas alternatif saat ini yang terkait dengan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat, kami berharap situasinya bukan perdagangan yang benar dan seimbang,” jelasnya.

Selain itu, Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan Perwakilan Komersial AS (USR), Duta Besar untuk Jamieso Greer, dan dalam waktu dekat ia diharapkan bertemu dengan Sekretaris Harta untuk terus membahas harga AS.

“Kami bertemu dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Tn. Duta Besar Amerika Serikat (USTR), perwakilan komersial Jamieson Greer, dan rencana pertemuan dengan Kementerian Keuangan akan diadakan minggu depan,” katanya.

 

Tidak hanya Airnta, Menteri Luar Negeri Sugono, juga bertemu dengan rekannya, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, sebagai bagian dari diplomasi ekonomi aktif Indonesia.

“Kemarin, Menteri Luar Negeri Songo bertemu dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio Mitran. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia secara aktif memasuki Amerika Serikat sebagai tindak lanjut ke Austria, sekretaris perdagangan dan harta karun, di mana misi Indonesia akan bernegosiasi dengan pemerintah AS dan Alhamdulilah.

Paragraf ini adalah bagian dari strategi Indonesia yang menjamin akses ke pasar, yang masih terbuka dan mendukung pertumbuhan perdagangan komersial timbal balik di tengah dinamika kebijakan komersial global.

 

Menteri yang sebelumnya terkoordinasi Airnanga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah menawarkan serangkaian perjanjian dengan Amerika Serikat.

Tujuan defisit saldo komersial AS terhadap Indonesia, yaitu $ 17,9 miliar pada tahun 2024.

“Bahkan rencana sebagai Indonesia mengkompensasi delta dan tidak mengekspor dan mengimpor, $ 18-19 miliar,” kata Airnanga, Kementerian Ekonomi, Jakarta, pada hari Senin (14.4.2025).

Tujuannya adalah untuk mengurangi defisit komersial AS di Indonesia. Salah satunya adalah meningkatkan jumlah barang dari Amerika Serikat yang telah diimpor di pasar nasional.

Namun, Airngaga mengatakan itu tidak harus diimplementasikan dengan pola impor. Sayangnya, ia belum didefinisikan sebagai skenario belanja barang -barang yang tidak penting.

“Indonesia membeli barang dari Amerika sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Nilainya dekat ($ 17,9 miliar), barang mungkin tidak diproduksi,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *