Menko Airlangga Sebut Keanggotaan Perdagangan Trans Pacific Perkuat Posisi Indonesia di Tingkat Global
thedesignweb.co.id, Jakarta – Menteri Koordinator Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto mengatakan aksesi Indonesia pada Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) dapat memperluas akses di beberapa negara dan mendorong reformasi struktural internal. Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa Indonesia saat ini sedang melakukan proses bergabung dengan CPTPP.
Dan hari ini kami melanjutkan diskusi dengan negara-negara terkait. Surat Indonesia sudah dikirim dan sehari kemudian Mendag Selandia Baru langsung merespons, kata Airlangga dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (25 September 2024).
Airlangga mengatakan, proses aksesi tersebut telah dilaporkan langsung kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto dan dirinya diperintahkan untuk segera memulai prosesnya.
“Presiden terpilih juga sudah kita informasikan dan arahan presiden terpilih juga untuk segera memulai prosesnya. Jadi, CPTPP itu perjanjian perdagangan antar ekonomi. Jadi, saya tegaskan ini perjanjian perdagangan antar ekonomi karena kita juga menginformasikan kepada presiden terpilih sebelumnya, bapak APEC, jadi tentu saja yang berkolaborasi adalah semua negara ekonomi,” ujarnya.
Airlangga berharap dengan menjadi anggota CPTPP dapat membuka peluang usaha di beberapa negara, termasuk Meksiko dan Peru, serta memberikan akses yang lebih baik ke pasar Kanada dan Amerika Latin.
“Dan tentunya dengan CPTPP kita menerapkan kebijakan dengan standar yang tinggi sehingga perdagangan ekspor-impor semakin meningkat dan pada akhirnya perdagangan antar negara CPTPP semakin meningkat,” kata Airlangga.
Airlangga mengatakan, pengalaman negara seperti Peru dan Vietnam menunjukkan bergabungnya CPTPP dapat meningkatkan ekspor secara signifikan.
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN dan satu-satunya negara G20 di kawasan, keanggotaan CPTPP akan memperkuat posisi Indonesia di Indo-Pasifik.
Dalam konteks ini, perbandingan dengan regulasi internasional menjadi penting untuk memastikan Indonesia mampu bersaing secara global.
“Jadi tentunya kita berharap sebagai negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN dan satu-satunya negara G20 di ASEAN, keanggotaan CPTPP di Indo-Pasifik akan memperkuat posisi Indonesia”.
Wartawan: Siti Ayu
Sumber: Merdeka.com
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto menghadiri peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok yang diadakan di Jakarta.
Airlangga mengatakan, kemitraan Indonesia dan Tiongkok bersifat saling melengkapi dan saling menguntungkan. Hal ini dibuktikan dengan hubungan bilateral Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok yang dibangun atas dasar kemitraan strategis yang komprehensif.
Menko Airlangga mengatakan: “Kemitraan antara Indonesia dan Tiongkok bersifat saling melengkapi dan saling menguntungkan. Saya yakin pemerintahan Indonesia yang baru akan mampu melanjutkan prestasi tersebut untuk semakin memperkuat dan merevitalisasi perekonomian masing-masing negara.” , di Jakarta, Jumat (20 September 2024).
Airlangga Hartarto mengatakan dengan dukungan transformasi digital global yang pesat, Indonesia dan Tiongkok telah memperkuat jalur pembangunan ekonomi mereka.
Selain proyek-proyek investasi besar, organisasi-organisasi Tiongkok juga telah lama mendukung upaya untuk memperkuat strategi pengembangan sumber daya manusia Indonesia, khususnya mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan perekonomian baru, yaitu ekonomi hijau dan digital. Tiongkok telah menjadi mitra dagang dan investasi Indonesia.
Total perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 127,8 miliar USD (tidak termasuk Hong Kong). Dalam hal mekanisme kerja sama regional, ASEAN dan Tiongkok berada pada puncak tertinggi dalam hubungan perdagangan.
Menurut statistik ASEAN, pada tahun 2023, omset perdagangan antara ASEAN dan Tiongkok akan mencapai rekor baru sebesar 702 miliar USD, menjadikan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar ASEAN selama 15 tahun berturut-turut.
Menko Airlangga mengatakan, masih ada potensi pengembangan yang besar dalam kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok. Peluang baru bermunculan di bidang teknologi, energi ramah lingkungan, ekonomi digital dan inovasi.
Selain Kereta Cepat, Whoosh juga mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memperkuat konektivitas, kerja sama kedua negara untuk membangun kawasan ekonomi khusus juga patut mendapat perhatian. Tsinghua Southeast Asia Center yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Tortuga di Bali telah beroperasi penuh sejak dibuka pada 16 November 2022.
Akhir bulan ini, Tsinghua Southeast Asia Center bersama Dewan Nasional KEK, KEK Kura-Kura Bali dan Institut Insinyur Indonesia (PII), akan menyelenggarakan acara dan jaringan untuk berbagi pengetahuan di bidang kecerdasan buatan dan semikonduktor. .
“Acara ini akan memfasilitasi dan mendorong kerja sama yang erat antara akademisi dan perusahaan industri di Indonesia dan Tiongkok,” ujarnya. Lebih lanjut, Airlangga menegaskan, Indonesia sama seperti Tiongkok, yakni bersedia bekerja sama dengan seluruh negara di dunia dan mendukung multilateralisme.
Ia menyimpulkan: “Dengan memperkuat kerja sama, kedua negara dapat membangun kemitraan yang tidak hanya menguntungkan masing-masing negara tetapi juga berkontribusi terhadap perekonomian global.”