Bisnis

Menko Zulkifli Hasan ke Petani: Aturan Pupuk Subsidi Kita Pangkas Semua!

thedesignweb.co.id, Jakarta – Menteri Pengaturan Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan akan semakin sedikit cara untuk mengendalikan aliran pupuk bersubsidi. Mulai tahun depan, petani tidak perlu lagi menunggu surat keputusan dari direktur daerah.

Keputusan presiden (Perpres) tentang subsidi pupuk diharapkan bisa diselesaikan secepatnya. Oleh karena itu, peraturan baru untuk memfasilitasi petani akan mulai berlaku pada tahun 2025.

Mudah-mudahan Januari nanti sudah keluar Perpresnya. Setelah itu pupuk tidak perlu lagi dibersihkan, petani harus mengajukan dulu, izin ke bupati, izin ke perwakilan, dapat izin gubernur, dapat izin menteri perdagangan, dapat izin menteri keuangan, itu sulit,” kata Zulkifli Hassan dalam keterangannya, Sabtu. (16 November 2024).

Dia mengatakan, Perpres nantinya akan mengatur penyerahan pupuk langsung dari produsen ke kelompok tani (Gapoktan). Distribusi pupuk dikelola oleh Departemen Pertanian.

“Pupuk (regulasi) sudah dipotong. Berapa regulasi Kementan yang dibutuhkan, langsung (dari) Pupuk Indonesia, langsung dari Gapoktan, Insya Allah,” tegas Zulas.

Oleh karena itu, jika terjadi keterlambatan pengiriman pupuk ke petani, pencariannya tidak akan sulit, kata Dzulkefly. Hanya ada dua faktor yang terlibat, pabrikan dan pabrikan.

“Kalau ada yang tidak beres, Gapoktan tanggung jawab petani. Kalau Gapoktan salah, tanggung jawab ada pada pengelola setempat. Kalau pelatih kepala yang salah, maka Pupuk (Indonesia) yang bertanggung jawab. Jadi mudah saja, kita buat itu Mudah, “kata Zuhas.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pangan (Menko) Zulkifli Hasan menyoroti rendahnya laju penyaluran pupuk bersubsidi hingga tahun 2024. Petani di seluruh Indonesia hanya mengetahui sekitar 5 juta ton.

Zulkifli mengatakan, sebenarnya mulai awal tahun 2024 kuota subsidi pupuk ditingkatkan menjadi 9,5 juta ton. Namun pengiriman terhenti karena kelengkapan administrasi dokumen.

“Begini, tahun ini alokasi pupuknya 9,5 juta (ton). Tapi yang bisa dikirim hanya 5 juta. Kenapa? Karena harus ada SK bupati, perintah gubernur. Ada usulan, ribet, berliku-liku, sulit sekali,” kata Menko Zulkifli di kantor Kementerian Pertanian di Jakarta, Selasa (11 Desember 2024).

Ia menegaskan, meski pupuk bersubsidi sudah mencukupi, permasalahan pengelolaan yang sudah berlangsung lama menyebabkan lambatnya pengiriman. Oleh karena itu, banyak aspek yang terlewatkan.

Menteri Koordinator Dzulkefly Mohamad mengatakan seluruh kementerian sepakat agar distribusinya lebih mudah.

“Jadi kalau distribusinya banyak, cukuplah. Tapi kalau prosesnya terlalu lama, akhirnya ular-ularnya tidak bisa tercampur dengan baik. Ini akan dikurangi,” ujarnya.

Pihaknya masih berharap menunggu kerangka administrasi berupa keputusan presiden (Perpres) segera keluar. Alokasi ke depan cukup mengacu pada Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan Kementerian Pertanian.

Selanjutnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku penyalur BUMN menyalurkannya ke Gabungan Gabungan Petani (Gapoktan).

“Sekarang langsung ke Kementan, dia kasih Pupuk Indonesia, Pupuk Indonesia langsung ke Gapoktan. Jadi hari ini banyak peraturan yang kita potong. Jadi ini kabar baik buat petani Indonesia,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *