Global

THE NEWS Menlu Iran: Serangan ke Israel Adalah Pembelaan Diri Berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB

thedesignweb.co.id, Teheran – Abbas Aragchi, Menteri Luar Negeri Iran, menyatakan akan mempertahankan diri dari serangan partai di Israel pada Selasa (1/10/2024) malam. Ia memperingatkan bahwa jika Israel melawan lebih lama lagi, maka Israel akan membalasnya dengan lebih keras dan destruktif.

“Kami hanya bertindak dalam pertahanan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB yang menargetkan situs militer dan keamanan yang bertanggung jawab atas genosida di Jalur Gaza dan Lebanon,” katanya. Ke akun media sosial ke-10.

“Kami melakukan ini setelah hampir dua bulan menunggu gencatan senjata di Jalur Gaza. Jika pemerintah Israel tidak melakukan pembalasan lebih lanjut, tindakan kami akan lebih kuat dan destruktif.”

“Merupakan tugas yang lebih tinggi untuk menggabungkan kekuatan di Tel Aviv dan tidak bergabung dengan pendukung Israel,” kata Araghchi.

Menurut kantor berita Iran IRNA, Aragchi menjelaskan alasan dan prinsip aksi militer terhadap Israel dalam percakapan telepon dengan rekan-rekannya dari Inggris, Jerman dan Perancis.

Araghchi mengatakan kepada mereka: “Republik Islam Iran hanya menggunakan haknya untuk membela diri sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB dan hanya menargetkan fundamental militer dan keamanan rezim Zionis.”

Araghchi menekankan sikap Iran untuk menahan diri lebih dari dua bulan setelah Teheran menyerang Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, ketika pertempuran berlanjut di Jalur Gaza dan perang menyebar ke Lebanon.

Aragchi berkata: “Ini berhasil. Republik Iran, meskipun tidak takut, tidak ingin meningkatkan ketegangan dan perang.”

Dalam percakapan telepon dengan para menteri luar negeri Inggris, Jerman dan Prancis, Araghchi mengumumkan bahwa ia menyerukan upaya semua negara untuk melakukan gencatan senjata guna mencegah serangan Israel dan meningkatkan ketegangan di kawasan, terutama di Lebanon dan Jalur Gaza.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mengumumkan bahwa Iran menyerang Israel dengan sekitar 200 rudal balistik.

“Sementara sebagian besar rudal hancur sebelum mengenai sasarannya, beberapa diantaranya memberikan dampak dan menyebabkan kerusakan minimal,” kata juru bicara Pentagon Pat Ryder seperti dikutip di situs Pentagon.

Al Jazeera mengutip media pemerintah Iran yang mengatakan Fatah juga menggunakan rudal hipersonik untuk pertama kalinya dalam serangan siber besar-besaran terhadap Iran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *