Menlu Retno Desak Aksi Nyata Atasi Ancaman Kenaikan Permukaan Laut Lewat 3 Poin Ini
thedesignweb.co.id, New York – Pada sidang Majelis Umum PBB ke-79, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengikuti pertemuan tingkat tinggi mengenai kenaikan permukaan laut yang menyoroti ancaman eksistensial yang ditimbulkan oleh laut. naik level. .
Pertemuan tersebut dihadiri oleh 128 negara yang mencari solusi bersama terhadap krisis global.
Menlu Retno menegaskan, dampak kenaikan permukaan air laut tidak hanya dirasakan di negara-negara pesisir tetapi juga di wilayah terpencil di benua itu.
Kenaikan permukaan laut adalah krisis global yang memerlukan tindakan segera.
Merujuk siaran pers Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis (26/26/2024), Menlu Retno menguraikan tiga langkah penting untuk memerangi ancaman eksistensial kenaikan permukaan air laut. Beberapa di antaranya adalah:
1. Aksi iklim yang lebih ambisius
Menlu Retno menegaskan, tujuan utamanya adalah mengurangi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius. Untuk mencapai tujuan ini, beban harus ditanggung secara adil antar negara dan tidak dialihkan.
2. Memperkuat kerja sama internasional
Menlu Retno menyerukan kerja sama internasional untuk memerangi kenaikan permukaan laut. Upaya-upaya ini mencakup peningkatan kapasitas dan bantuan teknis, serta upaya bersama untuk memobilisasi sumber daya seperti keuangan dan teknologi yang tersedia bagi semua negara.
3. Kemauan politik global
Menlu Retno menekankan perlunya memperkuat kemauan politik global untuk mengatasi dampak kenaikan permukaan laut, seperti hilangnya lahan dan gangguan mata pencaharian.
Selain itu, Menlu Retno menyampaikan perlunya program khusus kenaikan permukaan laut global dan menuntut penguatan kerangka hukum internasional yang mampu melindungi kedaulatan negara dan penduduknya.
Ia juga menekankan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan data untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif.
Pertemuan tersebut membahas berbagai tindakan bersama untuk mengendalikan kenaikan permukaan laut, termasuk pendanaan iklim, kedaulatan wilayah, demarkasi wilayah laut, dan pengambilan keputusan berbasis ilmu pengetahuan.
Oktober lalu, pertemuan tingkat tinggi Konferensi Negara Kepulauan dan Kepulauan yang pertama diadakan di Bali, dan Indonesia sendiri mengambil langkah nyata. Tujuan pertemuan ini adalah untuk meningkatkan kerja sama internasional dan menjajaki mekanisme pembiayaan inovatif bagi negara kepulauan dan pulau-pulau kecil.
Di akhir pidatonya, Menlu Retno memberikan seruan yang kuat, dengan mengatakan: “Kenaikan permukaan laut merupakan keprihatinan global. Jangan menunda lagi, bertindaklah sekarang untuk melindungi jutaan nyawa dan generasi mendatang.”