Menperin Agus Gumiwang Ungkap Aturan Insentif Motor Listrik 2025 Segera Rampung
LIPUTAN6. Pada kesempatan ini, Agus Gumuwang menyerahkan persiapan aturan stimulasi untuk pembelian listrik pada tahun 2025 untuk diselesaikan dalam waktu dekat.
“Insentif motorik (listrik) telah berakhir dalam waktu dekat,” katanya.
Menurut AGUS, pemerintah masih menghitung jumlah subsidi untuk membeli kendaraan listrik yang akan diimplementasikan pada tahun 2025. Pada tahun 2024, pemerintah memberikan subsidi untuk RP.
Menteri Industri tidak dapat mengetahui apakah sepeda motor listrik pada tahun 2025 akan disubsidi sebagai tahun 2024. “
Pemerintah memberikan hibah saat membeli dua roda untuk mendukung kendaraan listrik selama periode transisi energi bersih. Dalam program stimulasi pada tahun 2024, pemerintah memberikan 1,75 triliun. RP1.75 untuk memberikan subsidi saat membeli 200.000 perangkat listrik baru dan 50.000 unit konversi sepeda motor.
“Tentu saja, dengan keadaan pasar yang lamban ini, kita semua adalah pihak yang berkepentingan, termasuk pemerintah, untuk membuat terobosan sehingga konsumen dapat kembali ke bunga atas biaya mobil,” kata Tsus ketika dia membuka IIM 2025.
Menurut data terbaru dari Asosiasi Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo), total volume penjualan mobil di pedagang grosir terdaftar pada 61.843 unit yang turun 11,3 persen tahun setahun pada Januari 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di 69 758 unit. Sementara itu, penjualan ritel juga turun 18,6 persen dari tahun ke tahun menjadi 63 858 unit pada Januari 2025 dibandingkan dengan 78 437 unit pada periode yang sama tahun 2024.
Menteri Industri menghargai acara IIM tahun ini, yang memiliki sejumlah besar peserta dan area yang lebih luas daripada di acara yang sama tahun lalu. Dia berharap hasil IIM 2025 dapat meningkatkan biaya transaksi dan jumlah kendaraan yang dijual dan akan dapat menjual industri otomotif.
“Para peserta pameran terus meningkat setiap tahun, IIMS menunjukkan bahwa tren positif tertentu ini dapat membantu pemerintah menggairahkan industri otomotif nasional,” katanya.
Dalam kasus yang sama, Menteri Agus menunjukkan bahwa pemerintah menyambut keberadaan merek baru dengan harapan memperluas pasar mobil negara dan produksi domestik.
“Kami berharap memiliki merek baru dapat memperluas pasar mobil Indonesia, tetapi kami juga mengingatkan Anda tidak hanya dalam impor, tetapi juga mendorong penguatan produksi domestik, termasuk TKDN, untuk memperluas kemampuan industri nasional, terutama industri kecil dan menengah, maka kami dapat menjelajahi pasar ekspor,” tambah AGUS.
Diketahui bahwa IIM 2024 berhasil menjual 19200 kendaraan dengan biaya transaksi 6,7 triliun. Dari 562.000 pengunjung.
Bersama dengan antusiasme peserta, Dyandra Promosindo juga memperluas situs pameran 2025 IIM, dengan 133.000 meter persegi terbang hingga 150.000 meter persegi.