Berita

DESIGN WEB Mensos Gus Ipul Pantau Langsung 13 Anak Asuh yang Diduga Jadi Korban Kekerasan Seksual di Tangerang

thedesignweb.co.id, Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengunjungi Panti Asuhan Yayasan Darussalam An Noor di Kecamatan Pinang serta Rumah Perlindungan Sosial (RPS) di Tangerang. Ia melihat seorang anak diduga pencabulan di panti asuhan, Selasa (8/10/2024).

Mensos juga turut serta Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ayi Rahmawati, Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suvarman, serta Dirjen Mensos.

“Kita sudah melihat sendiri situasi dan kondisi di panti asuhan ini, kita semua tahu ada permasalahan yang sangat serius. Kita kemudian akan mengambil langkah nyata, realistis, serta mengevaluasi upaya nasional melalui kebijakan Kementerian Sosial. Urusan.

Setelah melihat langsung lokasi Panti Asuhan di Kecamatan Pinang, rombongan melihat dan berinteraksi langsung dengan 13 anak yang ada di shelter.

Gus Ipul berinteraksi dan memberikan berbagai macam bantuan seperti makanan bergizi, susu, bahan ajar anak, dan mainan anak.

Gus Ipul pun heran dengan kondisi anak-anak tersebut. Ia terdiam sejenak, melihat anak-anak memakai topeng.

Ia mengaku kepada awak media, sedih dengan kondisi anak-anak tersebut. Siapa yang harus mendapatkan haknya sebagai seorang anak. Sebaliknya, ia menerima hal-hal yang bisa membahayakan masa depannya.

“Iya yang jelas, jelas kita hancur. Kita kira ini anak kita. Setiap keadaan harus jadi landasan ke depan,” ujarnya.

Dia mengklaim, persoalan hukum akan diserahkan sepenuhnya kepada polisi. Kementerian Sosial menilai proses hukum berjalan adil dan hukuman yang dijatuhkan kepada anak-anak tersebut sudah tepat.

“Kita bukan hanya prihatin tapi kecewa karena anak-anak yang seharusnya menjadi bagian masa depan kita justru dirugikan, hal ini tentu memerlukan perhatian bersama antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.

Humas Polda Metro Jaya, Kompol Ade Ari mengatakan, jumlah korban pelecehan seksual di Panti Jompo Darussalam An Noor, Kecamatan Pinang, Tangerang berjumlah tujuh orang, semuanya berjenis kelamin laki-laki.

Sebelumnya, beredar kabar ada puluhan korban kekerasan seksual di panti asuhan.

Hingga saat ini, berdasarkan laporan penyidik, korbannya berjumlah 7 orang, dewasa 4 orang, dan anak-anak 3 orang, kata Ade Ari, Senin (7/10/2024).

Menurut dia, polisi masih mendalami kasus pelecehan seksual di panti asuhan tersebut. Dan kami masih mencari penjahat yang melarikan diri.

“Satu lagi TSK yang menunjuk DPO sebagai pengurus yaitu YS. Dia dikejar Polres Metro Tangerang,” jelas Ade Ari.

Sebelumnya, polisi merilis nama dua orang tersangka pelecehan seksual di Panti Jompo Darussalam An Nur, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Diketahui, kedua tersangka merupakan pemilik sekaligus pengelola panti asuhan tersebut.

Dua orang ditetapkan tersangka dan ditangkap. Yakni pemilik yayasan atau panti asuhan, tersangka pertama saudara S, kedua saudara YB, kata Humas Polda Metro Jaya Kompol Ade Ari, Senin. (7/10/2024).

 Tersangka pertama, S, pemilik yayasan, dan YB, pengelola yang membantu pengelolaan panti asuhan. Keduanya diduga melakukan kekerasan seksual terhadap anak dan terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun berdasarkan Pasal 76 dan Pasal 82 UU Nomor 17 Tahun 2016.

Selain itu, polisi juga telah menetapkan satu tersangka lagi berinisial YS yang kini diyakini buron.

Kini satu lagi tersangka yang merupakan pengurus telah ditetapkan sebagai DPO, yaitu YS. Sedang dikejar Polres Metro Tangerang, jelas Ade Ari.

Kasus ini terus didalami oleh berbagai pihak antara lain KPAI, Kementerian PPPA, dan Polda Metro Jaya dengan dukungan Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri. 

Sebanyak 12 anak terduga korban pencabulan di Panti Asuhan Darussalam An Nur, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang masih berada di Rumah Perlindungan Sosial (RPS) Dinas Sosial setempat.

Pj Wali Kota Tangerang Nurdin pun membenarkan kondisi ke-12 anak tersebut dalam keadaan baik. Hal ini berdasarkan hasil tes darah yang dilakukan Kementerian Kesehatan.

Alhamdulillah semua anak tidak ada gejala sakit, kata Nurdin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *