Mentan Sebut Modernisasi Jadi Kunci Peningkatan Produksi bagi Petani, Ini Alasannya
thedesignweb.co.id, Menteri Pertanian Gowa Andi Amran Sulaiman mengatakan reformasi menjadi kunci peningkatan produktivitas petani. Menurutnya, para petani sebaiknya beralih ke pertanian modern agar bisa meningkatkan kualitas dan menekan biaya produksi.
Amran pun mencontohkan penggunaan mesin pemanen gabungan saat panen. Ia menegaskan, penggunaan alat ini akan meningkatkan produksi.
“Sekarang saatnya menggunakan alat panen untuk menekan biaya 60 hingga 70%, kemudian mengurangi kerugian sebesar 20%, biayanya murah dan pasti meningkatkan produktivitas,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu petani muda di Goa, Basri, mengamini penggunaan mesin pertanian salah satunya mesin pemanen gabungan bermanfaat dan efektif.
“Sejak panen (panen.red) dilakukan, kami merasa terbantu dan panen lebih cepat, gabah yang terbuang tidak banyak dan harga bisa diturunkan,” ujarnya.
Selain penggunaan mesin pertanian modern, Basri dan petani air lainnya menilai upaya Kementerian Pertanian mempertahankan produksi padi melalui irigasi mempunyai pengaruh yang signifikan.
“Kemarin sebelum pompa, panennya baru setahun, tapi dengan bantuan pompa, alhamdulillah tahun ini bisa panen dua kali, bahkan setelah panen, penanaman mulai menyusul panen. panen ketiga,” kata Basri.
Pompa tersebut merupakan upaya Kementerian Pertanian untuk menambah areal tanam (PAT) yang fokus pada daerah yang menghasilkan, termasuk Sulawesi Selatan. Pasalnya, Sulawesi Selatan merupakan penghasil beras terbesar ke-4 di Tanah Air.
PAT di Sulsel mencapai 97,53% dengan luas 106.710 hektar dan 109.412 hektar. Saat ini untuk Kabupaten Gowa, zona pangan lain di Sulsel, LTT sudah mencapai lebih dari 100%, artinya 71.230 hektar dari 70.087 hektar.
(*)