Menteri Karding Sebut 193 PMI Overstay Dipulangkan dari Arab Saudi karena Berangkat Non-Prosedural
Coverage6.com, Kementerian Migran di Jakakarta, Indonesia (P2MI), dikembalikan pada 193 imigran Indonesia dari Arab Saudi pada hari Jumat (3/14/2025) malam.
Mereka dikirim pulang karena mereka tinggal lebih lama dari izin perumahan atau kebesaran.
“Semua warga negara Indonesia telah dipindahkan ke tanah air mereka menggunakan maskapai penerbangan Saudi Airlines, disertai dengan konsulat Ededa General (Kiri),” melindungi pekerja di migran di Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Carding, sebagaimana disebutkan oleh siaran pers.
Carding mengatakan bahwa selain masalah cuaca memungkinkan terlalu jauh, pekerja migran Indonesia di Arab Saudi sering dipengaruhi oleh kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya atau ilegal.
“Rata -rata, keduanya (bukan prosedur dan terlalu besar). Oleh karena itu, mereka juga pergi untuk non -proses dan mereka telah bekerja, tetapi mereka tidak diperluas oleh majikan mereka,” jelas Carding.
Carding menjelaskan bahwa sebelum dikirim ke rumah, mereka ditempatkan di Tarchill Sumasi Immigration House di Arab Saudi. Kemudian, pada saat kedatangan di Bandara Soeta Indonesia, mereka akan menerima perawatan lebih lanjut di Migran Indonesia Agency (BPP3) sebelum kembali ke area aslinya.
“Sebelumnya, di daerah pedesaan bahwa suaminya atau keluarganya tidak mengundang mereka hari ini, kami akan dapat menetap di reservoir kami di mana kami berada di sini di Bantn,” kata Carding.
Untuk informasi, pada 14 Maret 2025, total 738 pekerja migran Indonesia dikembalikan oleh Arab Saudi oleh 1.206 orang. Artinya, masih ada 468 pekerja migran Indonesia yang masih dalam status negara.
Presiden Prabovo Subajanto meminta Menteri Migran Indonesia (P2) Abdul Kadir Carding di Istana Presiden Jakacarta pada hari Jumat (3/14/2025). Laporan Carding tentang Penentuan Biro untuk Perlindungan Pekerja di Migran Indonesia.
Carding mengatakan akan meningkatkan perlindungan imigran Indonesia (PMI). Selain itu, ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kekerasan dalam perdagangan manusia di luar negeri.
“Jadi, karena kami telah meminta kami oleh Menteri Koordinator Politik dan Keamanan untuk menjadi pemimpin di sana, tujuan kami adalah karena ini adalah perlindungan, kami akan meningkatkan manajemen perlindungan,” kata Abdul Kadir Carding di Kompleks Presiden Jakakarta (3/14/2025).
“Kedua, kami pasti akan meminimalkan peristiwa kekerasan perdagangan manusia di luar negeri,” katanya.
Salah satu strategi yang harus diambil adalah memperkuat kemampuan migran Indonesia. Kemudian, meningkatkan peraturan pengiriman PMI di luar negeri dan menembak pialang dan serikat pekerja.
“Keempat, sosialisasi yang hebat -jadi orang -orang memahami cara bekerja dalam prosedur, maka kunci untuk perjanjian bilateral. Penting jika kita perlindungan kunci sangat penting dan untuk memastikan bahwa negara tidak menerima pekerja ilegal,” jelas Carding.
Sebaliknya, Carding juga mengumumkan kolaborasi dengan Arab Saudi yang terhubung dengan PMI. Menurutnya, kerja sama ini masih merupakan proses moratorium.
“Kalau begitu kita akan menunggu moratorium jika bisa dibuka lebih cepat,” kata Carding.