Menteri Rosan Paparkan Peluang Investasi Sektor Prioritas Indonesia di Hadapan 150 Pelaku Usaha Terkemuka Inggris
thedesignweb.co.id, Jakarta Rosan Perkasa Rooslani, Menteri Investasi I Down/Presiden Dewan Koordinasi Investasi (BKPM) membuka forum bisnis di London berjudul “Forum Investasi Indonesia (IIF) 2024” di London. (Republik Indonca.
Selain itu, Institut Perubahan Global Tony Blair Sir Tony Blair KG dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Anindia Novyan Bakrie Presiden, Inggris Raya, Duta Besar Irlandia, dan Organisasi Maritim Internasional Desra, termasuk banyak penutur penting.
Dalam komentarnya, Rosan menekankan peluang investasi energi terbarukan dan lebih rendah di Indonesia, terutama di sektor pendidikan. Ini mendorong optimisme untuk berinvestasi dalam bisnis Inggris di Indonesia.
“Indonesia membuktikan daya tahannya selama tantangan global. Berkat visi pertumbuhan ekonomi yang stabil, reformasi struktural dan pembangunan berkelanjutan, kami mengundang investor global untuk berpartisipasi dalam transformasi ekonomi Indonesia. Berkat dukungan kuat dari pemerintah, kami dapat mencapai 8% dari tujuan pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun ke depan.”
Inggris Raya adalah salah satu tempat favorit bagi Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri berkat reputasi akademik dan kualitas pendidikan tinggi mereka. Partisipasi Inggris dalam mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia, kehadiran dua universitas Inggris, yaitu, Bandung, Jawa Barat dan King’s College London (KCL) Kota Lancaster University, Ekonomi Khusus Singhasari di Jawa Timur (KCL) dapat dilihat.
Sementara itu, Indonesia dalam hal energi mengungkapkan energi terbarukan sebagai prioritas. Menteri Rosan berbicara tentang potensi besar energi terbarukan di Indonesia, yang memperoleh 3.700 gigawatt dari Hidro, Wind, Tidal dan Geothermal. Terutama panas bumi menarik karena Indonesia adalah negara dengan cadangan terbesar di dunia dan terutama mencapai 23 gigawatt di Pulau Jawa.
“Saat ini, kami berkomitmen untuk bahan bakar fosil berdasarkan energi. Kami bertekad untuk mengurangi hubungan ini. Namun, kami menyadari pembatasan sumber daya, teknologi, dan ahli. Jadi kami mengundang kerja sama global untuk mengimplementasikan transformasi ini.”
Inggris Raya percaya bahwa di Kerajaan Irlandia, Duta Besar Republik Indonesia Indonesia, Desra Desra, kemitraan strategis Indonesia seperti Inggris Raya, dapat memiliki dampak nyata pada mendukung transformasi ekonomi global yang seimbang.
“Populasi Indonesia menawarkan peluang unik tidak hanya dengan pasar, tetapi juga investor data demografis Indonesia, terutama investor Inggris dan sektor investasi yang menjanjikan.” Katanya.
Presiden wanita saat ini Anindya Novyan Bakrie berpidato di forum ini, dan Indonesia harus mengintensifkan investasi dan ekspor dan keamanan pangan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.
“Sektor utama yang mempromosikan transformasi ekonomi Indonesia adalah keamanan pangan. Karena kami ingin membentuk Indonesia sebagai pusat makanan terkemuka di wilayah tersebut,” katanya.
Kemitraan strategis antara Inggris Raya dan Indonesia didukung oleh hubungan bilateral yang solid dan kerja sama di berbagai sektor. Tony Blair Global Change Institute Sir Tony Blair KG, Institute of Global Change, menghargai partisipasi pemerintah Indonesia pada tahun 2024 untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kerja sama internasional.
“Salah satu hal yang saya pelajari adalah bahwa pemerintah sangat tinggi di bawah Presiden Jok dan sekarang di bawah presiden Prabowo.
IIF 2024 adalah kegiatan tahunan yang sangat baik yang diselenggarakan oleh Indonesia (IIPC) Indonesia (IPPM (BKPM (BKPM)) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di London (IIPC) di London.
Berkat sesi informasi, diskusi interaktif, dan pencocokan bisnis, acara ini bertujuan untuk mencakup pengusaha dari Inggris Raya dan Eropa. Peserta akan mendapatkan pengamatan yang berharga, termasuk investasi strategis yang lebih rendah, termasuk nikel, rumput laut dan telapak tangan untuk 28 barang utama di Indonesia, terkait dengan kemampuan investasi di sektor prioritas di Indonesia.
Berdasarkan Kementerian Investasi dan Hilir/BKPM, Investasi Inggris di Indonesia, Tumbuh Makanan, Perkebunan dan Pembangunan Hewan pada 2019 pada periode 2024; Industri makanan (11%); Layanan lain (9,2%); dan real estat, properti industri, dan kegiatan komersial (8,2%).
Namun, berdasarkan lokasi, investasi Inggris lebih besar dari Pulau Java (36%) kecuali Java (64%). Java (36%), Papua (21%), Sumatra (19%), Calimantan (12%) dan Bali dan Nus Tenggar (8,7%) (8,7%).