Menu Makan Bergizi Gratis Dijamin Tak Pakai Produk Impor
thedesignweb.co.id menegaskan, Menteri Koperasi (Menkop) DKI Jakarta Budi Ari Setiadi tidak menggunakan bahan impor untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.
“Salah satu instruksi Presiden yang paling penting adalah kalau bisa sebisa mungkin bahan bakunya harus diproduksi di dalam negeri. Tidak bisa impor,” kata Menteri Koperasi SD Budi sa Angkasa 05 Halim Perdanakusuma, Jakarta. , Senin (06/1).
Budi menegaskan, saat ini seluruh bahan pangan untuk penyediaan pangan bergizi gratis berasal dari koperasi setempat.
Disebutkannya, saat ini jumlah koperasi yang bersedia memberikan bantuan pangan untuk program senilai Rp71 triliun tersebut mencapai 1.332 koperasi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
“Saya sebelumnya sudah kirim 1.332 (koperasi) untuk saat ini ya, nanti bisa ditambah lagi,” ujarnya.
Komitmen pemerintah untuk mengutamakan bahan pangan lokal dengan tidak menggunakan produk susu impor. Meskipun demikian, di beberapa daerah belum tersedia menu susu sapi pada awal pelaksanaan program Makanan Sehat Gratis. Produksi susu
Menteri Koperasi Budi mencatat, kapasitas produksi susu sapi koperasi nasional saat ini hanya mencapai 1,3 juta liter per hari. Hal ini mengakibatkan tidak semua lokasi mendapat menu susu gratis.
“Hanya 1,3 juta yang berasal dari koperasi, 1,3 juta liter per hari,” jelasnya.
Dengan menggunakan bahan lokal, Menko Budi menggalakkan program Makan Bergizi Gratis yang berkontribusi 0,89 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2025.
“Semua ini dilakukan di Indonesia agar tujuan MBG dalam menggairahkan perekonomian masyarakat dapat terwujud. Program MBG ini mampu memberikan kontribusi 0,89 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Bayangkan, pada tahun 2025 dukungannya signifikan,” tegasnya.
Jurnalis: Suleman
Sumber: Merdeka.com
Sebelumnya, Program Makan Bergizi Gratis (MFM) tahap pertama resmi dimulai. Namun tidak semua daerah mendapat pasokan susu untuk menemani menu MBG.
Menteri Koperasi Budi Arieh Setiadi menjelaskan alasannya. Menurut dia, akan dicari solusi untuk menyuplai susu kepada siswa sekolah. Pasalnya saat ini masih dalam tahap awal peluncuran MBG.
“Besok baru uji coba (MBG tahap awal). Tentu saja kekurangan ini tidak perlu berkecil hati. Nanti susunya belum siap. Nanti yang pokoknya diurus,” kata Budi Ari di SD Angkasa 05, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Ia menjelaskan, pasokan dari koperasi susu lokal masih terbatas. Kapasitas produksinya hanya mencapai 1,3 juta liter per hari. Akibatnya, tidak semua daerah mendapat jatah susu pendamping makanan sehat gratis.
Budi menegaskan, persoalan minimnya pasokan sudah menjadi perhatian Badan Gizi Nasional (BGN). Menurutnya, BGN memiliki sejumlah alternatif pemenuhan gizi anak sekolah.
“Di koperasi susu, sehari kami hanya bisa mendapatkan 1,3 juta liter susu. Ya, jadi kita akan memikirkannya nanti. Tanyakan saja pada BGN. “BGN punya alternatif lain,” ujarnya.
Ia mengatakan, daerah yang dekat dengan sentra produksi susu juga bisa mendapatkan alokasi tersebut. Misalnya saja wilayah Jawa Timur yang disebut-sebut memiliki koperasi susu yang relatif kuat.
“Hanya 1,3 juta yang berasal dari koperasi.” 1,3 juta liter per hari. Kalau di Jawa Timur, itu saja. Saya kira itu pasti Jawa Timur. Koperasi susu kuat kita ada di Jawa Timur, ada di Malang. Sulit di Jakarta,” tutupnya.
Sebelumnya, pemerintah resmi meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 26 provinsi di Indonesia. Pada tahap awal ini, terdapat 190 dapur yang beroperasi dengan target 3.000 porsi makanan per hari.
Menteri Koperasi Budi Arieh Setiadi mengatakan, kapasitas produksi dapur atau Unit Layanan Pemenuhan Gizi (NFU) akan ditingkatkan secara bertahap. Awalnya 1.500 part MBG diproduksi per hari, ke depan bisa mencapai 3.000 part per hari.
Dengan demikian, produksi Dapur MBG setidaknya bisa menyasar 570.000 orang yang sebagian besar adalah anak sekolah.
“Nah, saat ini SPPG di 26 provinsi ada 190 SPPG. Rata-rata 190 (menyediakan) 3.000 (porsi), hampir 500.000, 600.000 (dalam) tahap awal,” kata Budi Ari di SD Angkasa 05, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (1/6/2025).
Ia menegaskan, jumlah ini akan terus meningkat ke depannya. Idealnya, program utama Presiden Prabowo Subianto merupakan isu strategis yang memerlukan kerja sama banyak pihak.
“Karena nanti tujuannya akan ditingkatkan, karena harus ada langkah awal.” “Karena sejujurnya ini program yang sangat strategis, menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.
“Karena tadi saya sampaikan bahwa MBG ini harus melahirkan gotong royong, solidaritas, dan gotong royong di antara seluruh anggota anak-anak tanah air. Karena tidak bisa sendiri, petani juga tidak bisa sendiri,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koperasi Budi Arieh Setiadi meninjau langsung pelaksanaan makanan bergizi gratis (MBG) di SD Angkasa 05, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta. Banyak anak yang bersemangat menyantap makanan yang disediakan.
Diketahui, program andalan Presiden Prabowo Subianto ini resmi dimulai pada 6 Januari 2025 hari ini. 190 titik di 26 provinsi di Indonesia mulai melaksanakan program ini secara serentak.
“Ada 4 tujuan utama program makan gratis bergizi. Hal tersebut adalah penyiapan sumber daya yang unggul, penurunan angka stunting, penurunan angka kemiskinan dan transisi ekonomi masyarakat agar impian Indonesia Emas pada tahun 2045 dapat terwujud dengan baik. mumpung saya tidak bisa,” kata Budi Ari di SD Angkasa 05, Jakarta, Senin (6/1/2025).