Saham

MERK Target Tekan Emisi 50% di 2030

thedesignweb.co.id, Jakarta PT Merck Tbk (MERK) meresmikan pemasangan panel surya fotovoltaik (PV) di atap pabriknya di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Merck untuk mendukung transisi perusahaan menuju energi terbarukan.

Selain pemasangan panel surya, Merck juga berinisiatif memperoleh Sertifikat Energi Terbarukan (REC) dari PT PLN (Persero).

Peresmian ini sekaligus menandai peringatan 50 tahun berdirinya situs Merck Pasar Rebo dan 54 tahun Merck di Indonesia. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan keberlanjutan Grup Merck, yang mencakup tujuan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

“Merck mempunyai tanggung jawab untuk menjalankan aktivitas bisnis yang berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk terus mengurangi dampak terhadap lingkungan dengan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Pada tahun 2030, kami bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca energi langsung (Cakupan 1) dan tidak langsung (Cakupan 2) sebesar 50% dibandingkan tahun dasar 2020 dan menggunakan 80% energi terbarukan dalam operasi upaya global kami untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.” kata Arryo Aritrixso Wachjuwidajat, site manager PT Merck Tbk, Selasa (22 Oktober 2024).

Komitmen keberlanjutan tersebut antara lain diwujudkan melalui peresmian modul surya fotovoltaik (PV) dan pembelian energi terbarukan.

“Di Indonesia, pemasangan panel surya tidak hanya merupakan tonggak penting dalam perjalanan Merck menuju operasi yang lebih ramah lingkungan, namun juga menunjukkan komitmen jangka panjang kami untuk mengurangi jejak lingkungan dan mendukung transisi ke energi terbarukan,” kata Arryo.

“Kami yakin bahwa investasi ini akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi Merck, namun juga bagi masyarakat secara keseluruhan, khususnya dengan mengurangi jejak karbon dan mendukung upaya global untuk memerangi perubahan iklim,” lanjutnya.

 

Pemasangan panel surya di atap pabrik Merck dilakukan oleh anak perusahaan energi panas bumi PT PLN Indonesia Power yang fokus pada pengembangan fasilitas energi baru dan terbarukan di dalam dan di luar PLN Grup. Modul surya yang terpasang mencakup area seluas 2.100 meter persegi dengan total 817 modul surya.

Panel tersebut memiliki kapasitas terpasang sebesar 473,9 kWp dan diharapkan dapat menghasilkan listrik sekitar 594,3 MWh per tahun. Energi ini akan memenuhi 12% dari total kebutuhan energi tahunan pabrik dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 465,3 ton CO2, sehingga mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional.

“Kami sangat bangga bisa berkolaborasi dengan Merck dalam proyek ini,” kata Lambok Renaldo Siregar, manajer proyek PT PLN Indonesia Geotermal.

“Sebagai negara dengan potensi energi terbarukan yang besar, Indonesia mempunyai peluang besar untuk mengambil peran kepemimpinan dalam adopsi energi ramah lingkungan. Kami berharap kerja sama antara PLN Indonesia Geothermal dan Merck dapat menginspirasi perusahaan lain untuk mengambil langkah serupa guna mendukung penggunaan energi terbarukan, mengurangi jejak karbon untuk mencapai “Net Zero Emissions (NZE) 2060 dan meningkatkan daya saing global industri nasional. , ”jelasnya.

 

Selain pemasangan fisik panel surya, Merck juga mengambil langkah proaktif dengan membeli energi ramah lingkungan melalui REC dari PLN Persero yang telah digunakan untuk operasional pabrik sejak tahun 2022. Dengan langkah ini, Merck akan memperluas portofolio energi terbarukannya hingga 40% pada tahun 2022.

Hal ini mencerminkan kontribusi signifikan perusahaan dalam mendukung agenda energi ramah lingkungan di Indonesia, yang sejalan dengan salah satu tujuan keberlanjutan Grup Merck, yaitu mengurangi jejak lingkungan. Merck ingin mencapai netralitas iklim dan mengurangi konsumsi sumber daya pada tahun 2040.

Sebagai bagian dari upaya keberlanjutannya, Merck juga telah menerapkan berbagai inisiatif untuk mengurangi jejak karbonnya, termasuk pemasangan pengukur aliran untuk mengukur konsumsi energi pada titik-titik tertentu, proyek penggunaan kembali menara pendingin blowdown, dan inisiatif penanaman pohon di area pabrik. Langkah-langkah ini telah membantu mengurangi limbah dan menurunkan tingkat gas rumah kaca.

“Dengan langkah-langkah ini, Merck semakin memperkuat komitmennya dalam menggunakan energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon di Indonesia. “Upaya ini sekaligus menegaskan dukungan kami terhadap tujuan pemerintah dalam mencapai pengurangan emisi dan beralih ke NZE pada tahun 2060,” pungkas Arryo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *