Teknologi

Meta Luncurkan Hub Pemilu, Perkuat Literasi Digital Masyarakat di Pilkada 2024

thedesignweb.co.id, Jakarta – Meta resmi meluncurkan Meta Election Hub untuk mendukung terselenggaranya pemilukada yang demokratis dan transparan. Platform ini berfungsi sebagai pusat informasi yang komprehensif bagi masyarakat dan seluruh pihak yang terlibat dalam Pilkada.

Dalam siaran pers Selasa (8/10/2024), Meta Election Hub memberikan informasi edukasi literasi digital dan meta politik terkait Pilkada 2024.

Beberapa informasi dalam hub ini mencakup tip dan pedoman anti-spam untuk menjaga keamanan akun Anda, dan hub ini memiliki semua informasi yang Anda perlukan untuk berpartisipasi aktif dalam Pilkada. 

Pada saat yang sama, membangun komunitas online yang positif seputar beberapa topik penting di Meta Election Hub; Hal ini termasuk menyeimbangkan kebebasan berpendapat dan menjaga keselamatan dan keamanan pengguna.

Selain meluncurkan Election Center, Meta juga aktif mengerjakan inisiatif lain, salah satunya bermitra dengan beberapa media populer untuk memverifikasi informasi yang beredar di platformnya.

Untuk inisiatif ini, Meta bermitra dengan Kompas, Temp Liputan 6, Tirto, Mafindo dan AFP. Selain itu, Meta juga menjalankan program literasi digital Asah Digital.

Melalui program ini, Meta memberdayakan masyarakat, khususnya generasi muda, dengan kemampuan literasi digital yang kuat.

Ada juga kampanye literasi digital “Saring Daring” bersama USAI dan Love Frankie, sebuah kampanye nasional yang mengajak siswa untuk membuat konten kreatif yang mendorong kewarganegaraan digital yang bertanggung jawab.

Selain itu, Meta melatih para pemangku kepentingan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang integritas pemilu dan penggunaan platform digital yang bertanggung jawab.

Menjelang Pilkada 2024, Meta menampilkan pengumuman dan stiker pemilu. Fitur ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada.

Fitur notifikasi Hari Pilkada akan muncul di update halaman pengguna Facebook dan Instagram, sedangkan Stiker nantinya dapat digunakan di story pengguna dan di profil pemilu Facebook.

 

Meta juga diketahui telah menciptakan model kecerdasan buatan baru yang diberi nama Movie Gen. AI dapat menghasilkan file video dan audio yang realistis sebagai respons terhadap perintah pengguna.

Meta mengklaim model AI dapat menyaingi alat dari startup pembuat media terkemuka seperti OpenAI dan ElevenLabs.

Contoh karya seni Movie Gen yang disediakan oleh Meta menampilkan video hewan berenang dan berselancar, serta video yang menggunakan foto asli orang untuk mengabadikan tindakan seperti melukis di atas kanvas.

“Movie Gen juga dapat membuat musik latar dan efek suara yang sinkron dengan konten video,” kata Meta kepada Reuters. ungkapnya dalam postingan blog, Minggu (6/10/2024).

“Siapa pun dapat menggunakan alat ini untuk mengedit video yang ada,” klaim Meta.

Dalam contoh video tersebut, Meta menyisipkan alat pom-pom ke tangan seorang pria yang sedang berlari sendirian di gurun pasir.

Dalam contoh video lain: Video seorang pria bermain skateboard di lahan kering mengubah tempat parkir menjadi genangan air. 

 

Sebelumnya, Meta pernah didenda di Eropa. Kali ini dendanya sebesar 91 juta euro atau 1,5 triliun dram.

Gizchina, Mengutip Senin (30/9/2024), Meta didenda karena kesalahan penanganan data pengguna.

Meta didenda karena diduga menyimpan kata sandi atau kata sandi pengguna tanpa perlindungan enkripsi dan tindakan keamanan yang memadai.

Otoritas Perlindungan Data Irlandia, yang bertugas mengawasi data pribadi pengguna di Eropa, mendenda Meta setelah serangkaian pemeriksaan.

Denda tersebut dijatuhkan setelah perusahaan mengakui bahwa mereka menyimpan kata sandi pengguna dalam teks biasa tanpa lapisan keamanan atau kode untuk melindungi mereka.

Masalah ini ditemukan selama audit keamanan pada tahun 2019. Saat itu, Meta melaporkan masalah tersebut ke Komisi Perlindungan Data Irlandia (DPC).

Meskipun tindakan cepat telah diambil, penyelidikan terhadap masalah ini memerlukan waktu bertahun-tahun.

Sekarang, hampir lima tahun setelah penyelidikan awal, perusahaan tersebut ditemukan sangat mengabaikan data pengguna dan menuntut agar Meta didenda dan didenda.

Password yang tidak disimpan secara terenkripsi (disimpan dalam bentuk teks biasa) dapat menimbulkan resiko yang besar karena tidak disembunyikan atau dienkripsi.

Artinya jika seseorang mendapat akses ke Meta data, mereka dapat melihat dan menggunakan kata sandi pengguna.

Graham Doyle, kepala data Irlandia, mengatakan kata sandi pengguna tidak boleh disimpan dengan cara ini karena tingginya risiko penyalahgunaan.

Namun Meta belum membuktikan bahwa kata sandi tersebut dicuri atau disalahgunakan.

Setelah Meta menemukan bug ini, juru bicara Meta mengonfirmasi bahwa mereka segera melakukan perbaikan.

Meta juga mengaku bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Data Eropa (DPC) selama penyelidikan untuk memastikan tidak ada risiko lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *