Meteorit yang Menghantam Bumi, Berasal dari Tempat yang Sama
thedesignweb.co.id, Jakarta – Setiap hari, bumi dibombardir dengan sekitar 44 ribu kilogram material meteorologi. Sebagian besar batuan luar angkasa ini terbakar tanpa membahayakan, namun beberapa berhasil mencapai atmosfer dan permukaan.
Tiga penelitian baru mengungkap asal muasal sebagian besar meteorit yang menghantam Bumi. Hasil penelitian menghubungkannya dengan tabrakan di masa lalu yang relatif baru.
Dirilis IFL Science, Senin (21/10/2024), sejauh ini baru ditemukan sekitar 6 persen meteorit di sumbernya. Mereka adalah meteorit yang berasal dari Vesta (asteroid terbesar kedua di tata surya), bulan dan Mars, dan dikenal sebagai achondrites.
Hingga saat ini, meteorit terbagi menjadi dua kategori besar, yaitu kondrit dan achondrite. Meteorit kondrit adalah batuan yang berasal dari bagian pertama tata surya yang hampir bersih sebelum planet terbentuk.
Sedangkan achondrites merupakan meteorit yang berasal dari berbagai benda seperti planet atau asteroid yang memiliki lapisan inti, mantel, dan kerak. Kondrit mungkin tidak semenarik kelihatannya, namun secara ilmiah benda ini dapat menjadi terowongan waktu menuju sejarah penciptaan alam semesta.
Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Perancis (CNRS), European Southern Observatory (ESO) dan Universitas Charles, telah menganalisis kelas meteorit ini secara rinci. Tim menemukan bahwa 70 persen dari seluruh meteorit yang jatuh ke Bumi berasal dari tiga keluarga asteroid yang dikenal sebagai Karin, Koronis, dan Massalia.
Keluarga meteorit yang lebih kecil ini mungkin terbentuk akibat tumbukan yang relatif baru. Para astronom memperkirakan tabrakan tersebut terjadi sekitar 5,8 juta, 7,5 juta, dan 40 juta tahun lalu.
Asteroid keluarga Karin terletak di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Keluarga ini terbentuk akibat tabrakan sekitar 5,8 juta tahun yang lalu.
Meteorit dalam keluarga ini umumnya memiliki komposisi serupa dan sering diklasifikasikan sebagai meteorit kondrit tipe H. Sementara itu, asteroid Koronis terbentuk akibat tumbukan yang terjadi sekitar 7,5 juta tahun lalu.
Meteorit Koronis biasanya merupakan S-kondrit, yang menunjukkan bahwa meteorit tersebut kaya akan silikat dan logam. Terakhir, keluarga Massalia adalah keluarga asteroid yang lebih tua, terbentuk sekitar 40 juta tahun yang lalu.
Meteorit dalam keluarga ini juga mencakup beberapa jenis, seperti M kondrit yang kaya logam. Asteroid keluarga Massalia menyumbang lebih dari 20 persen meteorit yang jatuh saat ini.
Studi mikrometeorit di batu kapur Ordovisium Tengah dan kawah tumbukan di Bumi menunjukkan bahwa planet ini terkena dampak besar dari material L-kondrit sekitar 466 juta tahun yang lalu. Fenomena ini merupakan asal mula zaman es Ordovisium dan perubahan besar pada keanekaragaman hayati.
Penyebab jatuhnya meteorit ini adalah pecahnya asteroid besar di sabuk utama. Meskipun Karin, Koronis, dan Massalia merupakan mayoritas meteorit, objek dekat Bumi (NEO) terbesar dan paling menakutkan ditemukan berasal dari tempat lain.
(Tiffany)