Berita

MK Terima Pencabutan Gugatan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi di Pilkada Jateng

LIPUTAN6. Kami tidak melanjutkan kasus yang direkam dengan 263/phpu.gub-xxiii/2025.

“Kami menerima permintaan penarikan ini dan, menurut pendapat kami, Majelis Umum tidak masalah untuk kelanjutan,” kata Ketua Hakim Suhartoyo sebagai Ketua Dewan Direksi dalam perselisihan pemilihan regional 2024, Jakarta, Senin (1/20/2025).

Selama persidangan, pengacara Andika-Hendi Mulyadi menandai Phillian menjelaskan bahwa kliennya telah menandatangani permintaan penarikan pada 13 Januari 2024.

Andika-Hendi menarik gugatan untuk mempertahankan suasana masyarakat yang menguntungkan. Keduanya berharap bahwa penarikan perselisihan dapat mengakhiri kesenjangan dalam pemilihan umum sampai pemilihan pusat Jawa.

“Permintaan ini ditarik untuk mempertahankan keinginan untuk komunitas pusat Jawa, karena Jawa Pusat adalah komunitas yang menyukai harmoni, kedamaian, dan guyub.

Faktanya, tindakan Andika-Henndi sebenarnya menyebabkan Mahkamah Konstitusi. Melalui pengacara Andika-Hendi, dia membaca Petitum dan argumen aplikasi pada hari Kamis, 9 Januari 2025.

Keduanya meminta pengadilan konstitusional untuk menghapus keputusan pusat pusat dan gubernur pusat dan komandan pusat dan komandan pusat dan komandan pusat dan gubernur pusat dan komandan, wakil komandan komandan pusat dan komandan komandan pusat.

Selain itu, Andika-Hendi juga meminta pengadilan konstitusional untuk menghapus atau mengecualikan Ahmad Lutfi dan Taj Yasin sebagai pemenang atau kandidat komandan dan wakil komandan, yang terpilih dalam pemilihan Java Tengah 2024.

Dia juga meminta pengadilan untuk menolak KPU Java Tengah untuk mengeluarkan keputusan yang menyatakan bahwa Andika-Hendi, seorang kandidat untuk kandidat pertama, adalah seorang komandan dan kandidat alternatif di markas Java.

Andika-Hendi mengklaim bahwa ada pelanggaran pelanggaran yang dibangun, sistematis dan besar dalam penerapan pusat 2024 Java Pilkada. Demi ini, beberapa pihak dirancang dan bertindak, yang meningkatkan pasangan Lutfi-Yasin.

Yang satu, disorot oleh Andika-Hendi, adalah mutasi di polisi nasional, terutama 15 pemimpin polisi 15-novel di pusat kota Jawa. Dipercayai bahwa mutasi ini terkait dengan tinggi suara Lutfi-Yasin.

Selain itu, kamp Andika-Hendi menyebutkan intimidasi pemimpin desa dari kampanye untuk tawaran polisi dan pemimpin desa bersatu dalam pemimpin desa (PKD).

KPU Java Tengah sebelumnya telah menyelesaikan pasangan Lutfi-Yasin untuk menerima suara terbanyak, yaitu 11.390.191 (59,14 %), sementara pasangan Andika menerima 7.870.084 suara (40,86 %). Dengan penarikan perbedaan Andika-Hendi, kemenangan Lutfi-Yasin tidak lagi diperdebatkan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *