MR DIY Catatkan Saham Perdana Hari Ini, Kamis 19 Desember 2024 di BEI
thedesignweb.co.id, Jakarta – Saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau Mr DIY akan segera dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis 5 Desember 2024. Bursa Efek pada tahun 2024.
Jika ingin mengetahui suku bunga akhir tahun lalu, gunakan tabel referensi sejarah MDIY. Laporan harga saham PT Daya Intiguna Yasa melaporkan harga saham PT Daya Intiguna Yasa secara online. PT Daya Intiguna Yasa. Jumlah saham yang ditawarkan kepada publik sebanyak 2.519.039.400 atau 25 lembar per saham. Jumlah tersebut setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
MDIY mematok harga IPO di Rp 1.650 per saham. Oleh karena itu, perseroan menghimpun Rp 4,16 triliun melalui IPO. PT Daya Intiguna Yasa Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan penjualan khususnya produk retail untuk kebutuhan rumah tangga dan gaya hidup.
Perusahaan ini lebih dikenal sebagai pengelola jaringan retail MR.DIY di Indonesia yang menawarkan berbagai macam perlengkapan rumah tangga, perkakas, perlengkapan, asesoris dan aksesoris lainnya dengan harga terjangkau. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk sebagai efek syariah dengan nomor KEP-60/PM.02/2024.
Dengan demikian, saham perseroan tersebut akan dialihkan kepada Direksi OJK tertanggal 21 November 2024 No. Masuk dalam daftar Efek Syariah sesuai keputusan yang dikeluarkan KEP-51/D.04/2024. Pernyataan yang disampaikan oleh PT Daya Intiguna Yasa Tbk mengenai efek bersyarat syariah berdasarkan pendaftaran.
Sumber informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari dokumen pernyataan pendaftaran dan data pendukung lainnya yang diperoleh dari penerbit dan pihak lain yang dapat dipercaya. Selain itu, saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk dengan kode saham MDIY akan resmi masuk dalam perhitungan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mulai Kamis, 19 Desember 2024.
OJK secara rutin melakukan penelaahan daftar Efek Syariah berdasarkan rata-rata laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan tahunan emiten atau badan usaha milik negara. Peninjauan juga dilakukan apabila terdapat tindakan yang dilakukan perusahaan, informasi atau fakta dari emiten atau perusahaan publik yang dapat mempengaruhi status pemenuhan persyaratan efek syariah.
PT Daya Intiguna Yasa Tbk, perusahaan yang memiliki cabang di bidang ritel peralatan rumah tangga dan furnitur serta sektor ritel lainnya yang sebelumnya bernama MR D.I.Y, akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) atau Initial Public Offering (IPO) dengan target pendanaan maksimal Rp 4.71 . cahaya matahari.
PT Daya Intiguna Yasa Tbk pada Senin (25 November 2024) menawarkan 2.519.039.400 saham senilai $25 kepada publik, mengutip prospektus perseroan yang tersedia di laman e-ipo.co.id. Saham yang ditawarkan antara lain 2.267.135.400 lembar saham atau 2,26 miliar lembar saham Azara Alpina Sdn Bhd yang mewakili 9% dan 251.904.000 lembar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan atau 1% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan pasca IPO.
Perusahaan mengusulkan harga awal 1,650p hingga 1,870p per saham. Oleh karena itu, penawaran umum perdana (IPO) terbesar adalah $4,71 triliun, termasuk $471,06 miliar dalam penawaran umum perdana (IPO) dan $4,23 triliun dalam penawaran penjual.
Selain itu, perusahaan berencana menerapkan program saham, MESOP, untuk manajer, karyawan, eksekutif, dan pejabat publik dengan menerbitkan saham baru dengan setoran maksimum 514.136.000 won dan 2,04% dari modal ditempatkan dan total gaji. Modal pasca IPO.
Perseroan berencana menggunakan sekitar 60% dana IPO tersebut untuk melunasi sebagian utang utama PT Bank CIMB Niaga Tbk, sedangkan sekitar 30% akan digunakan anak usahanya untuk menutupi biaya penawaran baru, termasuk biaya pengiriman. Pembayaran sewa, renovasi, pembelian furniture dan perlengkapan toko di Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua dan Kepulauan Maluku.
Sekitar 10% kemudian akan digunakan oleh Duta Sentosa Yasa (DSY) sebagai modal kerja, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian utilitas, biaya transportasi, dll.
“Sampai saat itu, hasil penjualan saham pemegang saham penjual akan menjadi milik pemegang saham penjual.”
Perseroan tidak menerima sedikit pun bagian keuntungan dari penjualan saham oleh pemegang saham, dan seluruh biaya yang berkaitan dengan penjualan saham tersebut ditanggung oleh pemegang saham penjual.
Untuk memfasilitasi IPO ini, perseroan menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi penawaran efek tersebut.
Sementara itu, perseroan mengumumkan mulai tahun fiskal 2025 setelah IPO, manajemen berkomitmen membagikan setidaknya 40% laba setelah pajak sebagai dividen kepada seluruh pemegang saham perseroan. Demikian syarat pembayaran dividen berdasarkan UU PT.
Hingga Juni 2024, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,2 triliun, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,66 triliun. Sedangkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp532,15 miliar untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2024 dari Rp162,02 miliar pada periode yang sama tahun lalu.