Muhammadiyah, Organisasi Islam Terkaya di Dunia dengan Aset Rp400 Triliun
thedesignweb.co.id, Yogyakarta – Muhammadiyah, Organisasi Islam yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan 1912. Dia menjadi salah satu organisasi Islam terbesar dan paling andal di dunia. Dengan properti mencapai Rp400 miliar, Muhammadiyah tidak hanya dikenal karena kekayaannya, tetapi juga untuk kontribusi luar biasa mereka di bidang pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan.
Dengan mengutip beberapa sumber, organisasi ini memiliki lebih dari 11.000 masjid, 7.000 sekolah dan universitas. Selain itu, 750 bank kredit Syariah, 400 pesantren, serta ratusan panti asuhan, rumah sakit, dan klinik yang didistribusikan di seluruh Indonesia.
Salah satu dana Muhammadiyah adalah 21 juta meter persegi. Aktif duniawi ini sebanyak 30 kali lebih lebar dari Singapura.
Negara -negara ini digunakan untuk membangun fasilitas pendidikan, kesehatan, dan menggemaskan yang melayani masyarakat terlepas dari latar belakangnya. Sangat menarik bahwa semua properti itu bukan milik pribadi para pemimpin Muhammadiyah, tetapi atas nama Perrejaricatan (organisasi).
Prinsip ini setuju dengan pesan Kh Ahmad Dalan, yang merupakan kehidupan Muhammadiyah, tetapi ia tidak mencari kehidupan di Muhammadiyah. Muhammadiyah juga dikenal karena komitmennya untuk meningkatkan pendidikan.
Ribuan sekolah dan universitas yang dikelola oleh organisasi ini melahirkan generasi berpendidikan yang berkontribusi pada bangsa. Selain itu, rumah sakit dan klinik Muhammadiyah menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
Tidak hanya di Indonesia, Muhammadiyah juga aktif dalam kegiatan kemanusiaan internasional. Contohnya adalah membantu para korban bencana dan konflik alami di beberapa negara.
Dengan jaringan dan propertinya yang luas, Muhammadiyah tetap menjadi organisasi Islam yang berhasil menggabungkan kekuatan ekonomi dengan misi sosial dan agama. Keberhasilan ini tidak dapat dipisahkan dari prinsip transparansi yang tetap menjadi manajemennya.
Penulis: Ade Yofi Faidzun