Multi Medika Gandeng Perusahaan Tiongkok Bangun Anak Usaha Baru
thedesignweb.co.id, Jakarta PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) telah mendirikan anak perusahaan baru dengan menjalin kemitraan strategis dengan Fujian Nicepaper Hygiene Products Co, perusahaan yang berbasis di China.
Berdasarkan pemberitahuan Bursa Bisnis Indonesia (BEI), anak perusahaan tersebut bernama PT Multi Nice Paper Indonesia (MNPI) dan telah didirikan pada 3 Januari 2025. Cabang perseroan ini akan berpusat di Jakarta Barat dengan kegiatan usaha . dalam jaringan yang kompleks. industri kertas dan industri bukan tenunan.
CEO MMIX, Mengky Mangarek menjelaskan, modal yang disetor pendirian anak usaha ini senilai Rp31 miliar, dengan MMIX merupakan pemegang saham kecil dengan porsi 15 persen senilai Rp4,65 miliar dan sisanya 85 persen atau Rp26,35 miliar. dikelola oleh Fujian Nicepaper Hygiene Products Co.
Pendirian PT Multi Nice Paper Indonesia (MNPI) akan memberikan dampak dan kontribusi positif di masa depan, kata Mengky dalam keterangan resminya melalui keterangan, Senin, 6 Januari 2025.
Sementara itu, Mengky menambahkan, pendirian anak perusahaan tersebut bukan merupakan transaksi material sehingga tidak memerlukan persetujuan RUPS. Sebab, besaran penyertaan modal pada JV tersebut kurang dari 20 persen dari total nilai saham MMIX.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyarankan agar pendidikan pasar modal bisa diambil dari tingkat sekolah dasar. Apa pendapat para pengamat pasar besar mengenai masalah ini?
Analis Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan, instrumen ekuitas bisa diperkenalkan kepada mahasiswa S1. Ia berpendapat bahwa memperkenalkan materi ekuitas kepada siswa sekolah dasar seperti investasi jangka panjang. “Bagus (pengenalan bab pada siswa SD). “Sekadar sebagai ilmu saja, bagus,” ujarnya saat dihubungi thedesignweb.co.id, Selasa (7/1/2025).
Namun, menurut Budi, memperkenalkan investasi saham kepada orang tua juga penting. “Kalau anak paham pembagiannya, tapi orangtuanya tidak, itu juga tidak akan berhasil. “Jadi orang tua juga harus belajar,” ujarnya.
Budi meyakini peningkatan jumlah investor saham di pasar modal juga dapat dilakukan melalui pendidikan, dimulai dari kalangan mahasiswa. Selain itu, kami juga melakukan penyertaan saham kepada karyawan emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Di BEI ada 943 emiten. Menyajikan saham tersebut kepada karyawan perusahaan penerbit. Coba saja, kalau 100-200 karyawan bisa nambah jutaan (investor-red). Selain itu, pegawai negeri sipil (PNS) juga banyak, katanya.
Sementara itu, pakar pendidikan Suci Ichda Wahyuni dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) mengatakan, kebijakan tersebut harus diulangi dengan riset dan penelitian yang mendalam.
“Saat kita menambahkan unsur-unsur baru dalam kurikulum, tentu banyak hal yang perlu diperhatikan, dan persiapan penuh pada perangkat yang berbeda,” kata Kudus, Jumat, 3 Januari 2025, seperti disarikan dari laman um-surabaya.ac.id, Selasa (7/1/2025).