Naik Ugal-ugalan, Bursa Kembali Gembok Saham Daaz Bara Lestari
thedesignweb.co.id, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (IDX) telah berhenti bernegosiasi atau penangguhan sementara dalam tindakan Pt Daaz Bara Lestari TBK (DAAZ). Penyelesaian Saham DAAZ sementara karena kenaikan yang signifikan dalam akumulasi harga.
“Sebagai bentuk perlindungan bagi investor, IDX memvisualisasikan, perlu untuk sementara menghentikan negosiasi tindakan DAAZ dalam negosiasi pada 21 November 2024, sampai pengumuman perubahan nanti”, mengutip pengumuman perubahan pada hari Kamis (11/21/2024).
Pengakhiran sementara negosiasi tindakan Pt Daaz Bara Lesari TBK dilakukan di pasar reguler dan tunai. Sebelumnya, Bursa Efek telah membuat penangguhan saham Daaz pada 19 November 2024 untuk tujuan yang sama. Mengacu pada data RTI, tindakan Daaz ditutup 24,72 persen hingga 3.330 pada hari Senin, 18 November 2024.
Suspensi dibuka pada 20 November 2024, dan tindakan Daaz meningkat secara signifikan 24,62 persen menjadi 4.150. Tindakan Daaz telah meningkat secara signifikan dari daftar 11 November minggu lalu. Mengacu pada harga terbaru yang dipasarkan, saham DAAZ telah meningkat sebesar 371,59 persen dari harga IPO yang ditetapkan oleh 880 rp per tindakan.
Sebelum penangguhan, pasar saham mengumumkan pergerakan out -of -custom (tidak biasa/aktivitas pasar UMA) pada saham DAAZ. Dalam hal ini, bursa saham meminta investor untuk memperhatikan tanggapan perusahaan terdaftar terhadap aplikasi untuk konfirmasi bursa saham. Selain itu, ini juga meneliti kinerja dan penyebaran informasi tentang perusahaan.
Investor juga disarankan untuk meninjau rencana tindakan perusahaan dari perusahaan terdaftar jika rencana tersebut belum menerima persetujuan GMS. Dan pertimbangkan beberapa kemungkinan yang mungkin muncul kemudian sebelum membuat keputusan investasi.
Bagian saat ini dari pemegang saham DAAZ adalah Zinal Abidinsyah untuk menjadi bapak 17 persen atau 339,4 juta saham RP. Selama IPO, total properti Zaininal setara dengan 398,67 miliar rp.
Irawan Sastrotanojo dan Erwin Supanto kemudian memiliki 12,75 persen atau 254,55 juta tindakan Daaz, senilai 224 juta rp. Pt Daaz Nusantara Abadi memiliki 42,49 persen atau setara dengan 848,5 juta saham DAAZ senilai 746,68 miliar rp. Sisa 15,02 persen atau 300 juta lembar dimiliki secara publik dengan nilai 264 miliar RP.
Dengan harga terbaru, nilai investasi Zainal Abidinsyah Siregar meningkat menjadi 1,40 triliun rp, atau ada satu (keuntungan tambahan) 1,10 triliun rp. Kemudian nilai investasi Irawan Sastrotanojo dan Erwin Supanto meningkat 832,3 miliar rp menjadi 1,05 triliun rp. Nilai investasi Pt Daaz Nusantara Abadi meningkat 2,77 triliun rp menjadi 3,52 triliun rp. Akhirnya, masyarakat memperoleh 981 miliar RP atau total investasi masyarakat senilai 1,24 triliun rp.
Sebelumnya, Pt Daaz Bara Lestari TBK (DAAZ) secara resmi mendaftarkan penawaran umum perdana (IPO) di Indonesia Stock Exchange (BEI) pada hari Senin, 11 November 2024, dan menjadi daftar ke -37 emisi 2024.
Daaz membuat opium menawarkan hingga 300.000.000 saham dengan harga RP utama. 880 per tindakan, setara dengan 15,02 persen dari modal yang dikeluarkan dan dibayar penuh.
Melalui tindakan IPO ini, diharapkan perusahaan akan mencapai dana baru 264 miliar RP. Semua dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana setelah mengurangi semua biaya penerbitan tindakan terkait, akan digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh bijih nikel.
Distribusi pembelian mineral nikel ke Pt Nusajaya Persadatama Mandiri adalah 70 persen dan 30 persen sisanya berasal dari Pt Tiran Indonesia.
Dana IPO juga akan digunakan oleh perusahaan untuk menggunakan modal kerja, antara lain, untuk biaya tenaga kerja dan biaya logistik. Selain itu, dana akan digunakan untuk pinjaman ke anak perusahaan, yaitu, Pt Bara Makmur Dwitama (BMD) dan PT Indo Lutan Energi (ILE).
Direktur Daa Bara Lestari, Mahar Ataina Sembiring, mengatakan bahwa OIP ini juga merupakan zaman baru dari perjalanan bisnis untuk investor dan pihak -pihak yang berkepentingan lainnya.
“Kami membangun visi memberikan solusi terintegrasi untuk sektor pertambangan dan pemrosesan mineral yang andal dan membawa nilai bagi ekonomi Indonesia,” kata Mahar pada upacara pemutaran perdana Tindakan Daaz.
Mahar menambahkan, menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan dapat meningkatkan fungsi pemerintah perusahaan yang baik sehingga semakin bertanggung jawab dan transparan dalam manajemen perusahaan.
“Ini sejalan dengan keinginan kita untuk menjadi lebih profesional dan dipercepat,” pungkasnya.
Dengan meluncurkan data RTI, tindakan Daaz Bara mencatat harga 1.100 rp per tindakan, hingga 25 persen pada pembukaan sesi pertama hari ini dengan volume negosiasi 1,36 juta saham.