NASA Unggah Foto Kerusakan Curiosity, Terparah Sejak Mendarat di Mars
thedesignweb.co.id, Jakarta – Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) merilis gambar yang menunjukkan rover Curiosity mengalami kerusakan parah pada 23 September 2024. Pesawat luar angkasa ini sedang menyelesaikan misinya di planet Mars.
Foto yang dipublikasikan Kamis (10/3/2024) di situs resmi NASA itu memperlihatkan lubang dan robekan di permukaan roda penjelajah Mars. Gambar tersebut menunjukkan roda tengah kanan masih dalam kondisi baik meski mengalami kerusakan terparah sejak kedatangan MAHLI di Mars.
Perlu diketahui bahwa Curiosity mengalami kerusakan setelah melewati medan bebatuan tajam pada tahun pertama misi. Meski kerusakannya terlihat mengkhawatirkan, NASA tidak terlalu khawatir.
“Meskipun terjadi kerusakan terburuk di Mars, Curiosity bertahan dengan baik,” tulis situs NASA.
NASA telah mengambil sejumlah tindakan untuk meminimalkan kerusakan lebih lanjut pada pesawat ruang angkasa tersebut. Mereka memperbarui perangkat lunak untuk mengoptimalkan kecepatan roda dan mengurangi keausan.
Selain itu, tim misi Curiosity juga berusaha menghindari medan berbahaya yang dapat meningkatkan kerusakan roda. Rasa penasaran jauh melebihi ekspektasi NASA untuk misi awal yang berdurasi dua tahun.
Penjelajah Curiosity adalah bagian dari program Mars Science Laboratory (MSL) NASA. Pesawat luar angkasa ini diluncurkan pada 26 November 2011 dan mendarat di permukaan Mars pada 6 Agustus 2012.
Curiosity diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida menggunakan roket Atlas V 541. Setelah menempuh perjalanan hampir sembilan bulan, Curiosity berhasil mendarat di Kawah Gale yang dipilih karena potensi air dan jejak kehidupan masa lalunya.
Pendaratan Curiosity dilakukan menggunakan teknik inovatif yang disebut “sky crane”, yang memungkinkan pendaratan lebih mulus dan presisi. Curiosity memiliki panjang sekitar 3 meter dan berat sekitar 900 kilogram.
Desainnya yang mirip SUV memungkinkan robot ini bekerja dengan baik di permukaan keras Mars. Tujuan misi Curiosity tidak hanya mempelajari lingkungan Mars, tapi juga mencari tanda-tanda kehidupan di planet merah tersebut.
Curiosity menggunakan energi nuklir sebagai sumber tenaganya, sehingga memungkinkan misi tersebut bertahan lebih lama dibandingkan penjelajah Mars bertenaga surya sebelumnya. Menggunakan generator termoelektrik radioisotop (RTG), Curiosity dapat beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca tanpa bergantung pada sinar matahari.
Salah satu penemuan Curiosity yang paling penting adalah keberadaan air di Mars. Curiosity menemukan jejak aliran air purba, serta mineral yang terbentuk di lingkungan perairan; Hal ini menunjukkan bahwa Mars pernah memiliki kondisi yang lebih hangat dan basah.
Curiosity juga menemukan bahwa atmosfer Mars mengandung metana, yang mungkin dihasilkan oleh aktivitas biologis atau geologis. Penemuan ini membuka kemungkinan baru untuk menyelidiki kemungkinan adanya kehidupan di Mars.
Salah satu hal yang menarik dari misi Curiosity adalah penemuan senyawa organik dalam sampel tanah. Meski keberadaan senyawa organik belum tentu berarti adanya kehidupan, namun temuan ini menunjukkan bahwa Mars memiliki komponen dasar yang diperlukan untuk kehidupan.
Saat ini Curiosity telah menyelesaikan eksplorasinya di Gediz Vallis. Selama akhir pekan, penjelajah tersebut menganalisis bebatuan putih yang ditemukannya saat meninggalkan saluran sebelum menuju ke pantai barat Gediz Vallis.
(Tiffany)