Regional

Nasib Jalak Tunggir Merah, Burung Sulawesi yang Terancam Punah

thedesignweb.co.id semakin menjadi tujuan para kolektor burung dengan nama Gorontalo – Jalak Tunggir Merah atau dikenal dengan Jalak Rio atau Burung Tonggolipu dalam bahasa lokal Gorontalo.

Burung yang memiliki nama ilmiah Scissirostrum dubium ini memiliki ciri berkelompok dan sering terlihat di wilayah Sulawesi, termasuk Gorontalo.

Populasinya yang menurun telah menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak. Dinamakan Jalak Merah Tunggir karena memiliki kombinasi warna hitam dan merah yang mencolok pada ekornya.

Selain itu, paruh unik burung ini yang berwarna kuning dan suaranya yang merdu juga menarik perhatian khusus para pecinta burung.

Kebiasaan hidup berkelompok membuat burung ini mudah ditangkap, terutama pada malam hari saat sedang beristirahat di dahan pohon. Pemburu bisa membawa pulang lebih dari sepuluh burung dalam sekali perburuan.

Sayangnya aktivitas perburuan yang terus berlangsung menyebabkan populasi Jalak Merah Tunggir di Gorontalo semakin berkurang.

Menurut pengakuan warga setempat, Sahir, pada tahun 1998, burung ini masih sering terlihat di pohon buah-buahan karena merupakan hewan pemakan buah.

“Dulu mereka mudah terlihat. Tapi sekarang suaranya sudah jarang terdengar,” ujarnya.

Meski burung ini belum masuk dalam daftar satwa yang dilindungi menurut Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 656. P. 106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018, perburuan dan jual beli burung tanpa dokumen yang sah tetap merupakan pelanggaran hukum.

Burung Jalak Merah banyak yang dijual bebas tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kelestarian spesies ini.

Populasi Jalak Tunggir Merah semakin menurun akibat perburuan dan perdagangan bebas. Dulunya mudah ditemukan, kini burung ini semakin langka.

Meski burung ini bukan termasuk jenis hewan yang dilindungi, namun perlu perhatian lebih untuk mencegah kepunahan di kemudian hari.

Para kolektor burung kerap memelihara Jalak Merah Tunggir untuk dijual dengan harga tinggi. Sayangnya, tanpa pengawasan yang baik, praktik tersebut mengancam kelangsungan hidup burung yang dikenal dengan sebutan “berkawan” atau “tonggolipu” dalam bahasa Gorontalo tersebut. Simak juga pilihan videonya di bawah ini:

Jalak Merah Tunggir merupakan burung endemik yang hanya terdapat di Pulau Sulawesi dan beberapa pulau satelit sekitarnya.

Jalak Tunggir Merah tersebar di beberapa wilayah di Sulawesi di luar Gorontalo, termasuk di Kabupaten Banggai Kepulauan yang termasuk Sulawesi Tengah.

Selain itu, burung ini juga dapat ditemukan di Pulau Buton di Sulawesi Tenggara, Kabupaten Tojo Una-Una, Kepulauan Togean di Sulawesi Tengah, serta Pulau Bangka dan Pulau Lembeh di Sulawesi Utara.

Sebagai burung endemik, keberadaan Jalak Merah Tunggir di Sulawesi mempunyai nilai ekologis yang cukup besar. Burung ini berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan di Sulawesi.

Namun, seperti banyak spesies endemik lainnya, Jalak Merah Tunggir berisiko mengalami kerusakan habitat akibat pembukaan lahan dan aktivitas manusia yang ramah lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *