THE NEWS Nirina Zubir Tak Masalah Menua dan Punya Kerutan, Ungkap Tertarik Transplantasi Rambut di Alis
thedesignweb.co.id, Jakarta – Aktris Nirina Zubir memang harus tampil cantik karena kerap tampil di depan kamera. Namun wanita berusia 44 tahun ini tak bisa memungkiri adanya garis halus dan kerutan di usia dini.
Namun menurutnya, usia tua menghampiri setiap orang. Tak hanya kerutan, Nerina belakangan ini membiarkan ubannya tumbuh.
Berbicara pada peluncuran Bravijay DApps, dia berkata, “Saya adalah seseorang yang sering muncul di layar kaca, jadi saya menyukai hal-hal yang indah. Baik bagi Neerina untuk menjadi tua, tetapi jika dia besar nanti, dia harus menghadapinya.” harus diurus.” Wilayah Jakarta Selatan, Selasa 3 September 2024.
Menurut mantan VJ MTV itu, masalah kerutan bisa dihilangkan dengan melakukan berbagai metode pengobatan. Dia harus memintanya.
“Juga kemarin saya harus memerankan karakter yang berusia 30-an dan jika filmnya hitam putih pasti bekas lukanya akan terlihat,” kata Neerina.
Namun mereka lega karena Indonesia telah memiliki fasilitas estetika berbasis rumah sakit di Brawijaya Aesthetic and Plastic Surgery (DAPS). Nerina berkata: “Saya suka kalau perilaku di sini bisa sesuai permintaan (individual), tidak berlebihan, karena saya bukan panutan. Saya tetap perlu mengekspresikan diri saat bermain.”
Dia juga tertarik dengan perawatan yang dapat memperbaiki penampilannya. Istri musisi Ernest Fardian ini juga tertarik dengan perawatan transplantasi rambut untuk alisnya.
“Di alis, ternyata transplantasi juga bisa, jadi tidak perlu ke negara itu (Turki),” kata Nirina yang juga bangga karena Indonesia sudah punya pelayanan rumah sakit, sehingga standar dan keamanannya terjamin.
Tak hanya Nirina, pelantun Kotak Tantri Siyalindri pun merasa perlu perawatan, kini menginjak usia 35 tahun. Dia akhirnya mendapatkan perawatan Botox pertamanya.
Tantri sekaligus berkata, “Menurutku, seiring bertambahnya usia, kita harus mempercantik diri. Lagi pula, itu adalah kata-kata temanku ketika aku pertama kali mendapatkan Botox.”
Awalnya, dia takut karena kebanyakan orang yang menjalani Botox mendapati wajahnya menjadi lebih kencang atau sulit untuk tersenyum. Namun Tantri tidak merasakan pengaruhnya dan masih bisa mengutarakan pendapatnya.
Setelah itu, Tantri mendapat perawatan laser untuk menjaga kesehatan kulitnya. Tak percaya, dia langsung merasakan kulitnya menjadi cerah dan bersinar.
Tantri menyimpulkan, “Saya pasien lama NMW yang kini bekerja sama dengan Brawijaya DApps untuk meremajakan dirinya, sama seperti saya yang ingin awet muda.”
Brawijaya Healthcare melalui RS Brawijaya Antasari membuka Brawijaya Dermatology pada Selasa, 3 September 2024 di Gedung Bedah Estetika dan Plastik (DAPS) Antasari Jakarta. Merupakan unit bisnis bedah plastik dengan layanan one stop solution dalam kemitraan strategis dengan NMW Group, jaringan salon kecantikan. Klinik saat ini berkembang di Indonesia.
Dr Uff Bagazi, SPOG, Direktur RS Bravijaya Antasari mengatakan Bravijaya DAPS Antasari siap menerima calon pasien yang ingin menjalani operasi plastik estetik atau rekonstruktif. “Dengan beroperasinya DAPS Antasari Brawijaya ini, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan yang ingin menjalani operasi plastik,” ujarnya dalam kesempatan tersebut.
Dr Uff menambahkan, “Ditangani oleh tim dokter DAPS yang berkompeten dan menggunakan mesin berteknologi canggih, Bravijay DAPS Antasari dapat menjadi pilihan utama.”
Sementara itu, Dr Bambang Wikaxono dari SPBP-RE (K), selaku Kepala Pelayanan Bedah Plastik Grup DAPS, mengatakan pelayanan DAPS Antsari Brawijaya tidak hanya fokus pada bedah plastik saja. Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan layanan kecantikan dan transplantasi rambut.
“Tidak perlu ke Turki, Korea atau Thailand karena Bravijay DAPS menyediakan segala kebutuhan pasien Antasari,” ujarnya.
Menurutnya, terdapat dokter bedah plastik yang berkompeten, berizin resmi, dan fasih berbahasa Indonesia sehingga memudahkan komunikasi. Apalagi Bravijay DAPS Antasari menyediakan layanan transplantasi rambut yang unggul.
“Dokter DAPS Group mampu menggabungkan prosedur invasif dan non-invasif untuk memastikan hasil terbaik,” ujarnya.
Ia berharap lembaga ini dapat menjadi pusat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan estetika dan operasi plastik dari dalam dan luar negeri. Dr Uf mengatakan pembukaan DAPS Brawijaya Antasari merupakan langkah strategis untuk memperluas layanan kesehatan dan kecantikan berkualitas di Indonesia.
“Kami sangat gembira atas kemitraan kami dengan NMW Group, yang memungkinkan kami memberikan layanan terbaik kepada pasien kami,” katanya.
Peresmian DAPS Brawijaya Antasari juga dihadiri oleh Dr. Ketua Umum Persatuan Dokter Indonesia (PB IDI). Dr. M. Adib Humaydi, SP.OT, Direktur Utama Bravijaya Health, Ibu Amira Ganis, Direktur RS Bravijaya Antasari, Dr. Uff Bagazi, SPOG. Tokoh masyarakat Nirina Zubir dan Tantri Siyalindri pun turut serta dalam acara ini. Bersama Brawijaya DAPS Antasari, Brawijaya Healthcare semakin mengukuhkan posisinya sebagai pilihan utama pelayanan medis di Indonesia, khususnya di bidang estetika dan bedah plastik.