Otentikasi Biometrik Jadu Prioritas Buat Hadapi Penipuan Kripto
thedesignweb.co.id, Jakarta – Perkembangan digitalisasi memang tidak bisa dibendung. Aset kripto telah menjadi salah satu instrumen keuangan terpopuler dalam evolusi digital ini. Namun kenyataannya, risiko keamanan aset kripto juga meningkat pesat.
Meningkatnya kasus peretasan pada platform digital, termasuk sektor mata uang kripto, memberikan peringatan penting bagi pemegang aset digital untuk mengambil tindakan perlindungan yang lebih kuat.
Pendiri dan CEO VIDA, Niki Lohor, mengatakan bahwa langkah-langkah keamanan tradisional tidak lagi cukup untuk menghadapi kompleksitas ancaman digital.
“Dalam situasi di mana serangan siber terhadap aset digital semakin canggih, langkah-langkah keamanan tingkat lanjut sangat diperlukan. Identifikasi biometrik telah menjadi solusi utama untuk memastikan keamanan transaksi digital, terutama untuk melindungi dompet digital dari akses tidak sah.” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/9/2024).
Selain penipuan digital di sektor mata uang kripto, empat jenis penipuan lainnya juga sedang meningkat: malware yang dihasilkan oleh AI: Ancaman seperti deepfake dan konten palsu yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan. Rekayasa Sosial: Manipulasi psikologis yang digunakan untuk mendapatkan akses ilegal ke akun pengguna. Pembajakan akun: Pencurian identitas untuk akses tidak sah ke akun digital. Pemalsuan dokumen dan tanda tangan: Pemalsuan dokumen elektronik dan tanda tangan digital adalah cara penipuan yang umum.
Menanggapi jenis penipuan digital ini, VIDA meluncurkan solusi VIDA Identity Stack.
Di sektor mata uang kripto, solusi utama yang ditawarkan VIDA adalah: PhoneToken: Solusi ini menghubungkan akun pengguna ke perangkat resmi, memastikan bahwa transaksi dilakukan hanya dari perangkat resmi, dan mencegah akses tidak sah. FaceToken: Menggantikan metode autentikasi tradisional seperti SMS dengan teknologi pengenalan wajah yang lebih aman, memberikan lapisan perlindungan dan kemudahan penggunaan bagi pengguna.