Seleb

P Diddy Hadiri Hearing di Pengadilan, Kirim Sun Jauh untuk Keluarga Usai Jadwal Siang Ditetapkan

thedesignweb.co.id, Jakarta Kasus kejahatan seks terhadap Diddy sudah masuk ke pengadilan. Ya! News in USA Today, Jumat (11/10/2024), Kamis pekan lalu memberikan pengumuman yang melibatkan Sean Combs alias P Diddy Puff Daddy.

Selama penyelidikan, Hakim Arun Subramanian menetapkan kasus tersebut pada tanggal 5 Mei 2025 – tepatnya tanggal Gala tahun depan. Gugatan tersebut menyusul permintaan tim kuasa hukum Diddy yang meminta sidang digelar pada April atau Mei 2025.

Diddy muncul di pengadilan dengan mengenakan seragam penjara berwarna coklat. Sekelompok Marsekal AS mengawalnya melewati gerbang. Ibu Diddy, putra dan putrinya juga hadir di pengadilan.

Usai pemeriksaan, Diddy diduga memberikan ciuman panjang kepada anggota keluarga yang duduk di antara penonton saat persidangan.

Permohonan banding Diddy diajukan sehari setelah pengacaranya kembali mengajukan banding. Tujuannya, mereka ingin mengajukan surat perintah penangkapan terhadap rapper “I Miss You” itu agar bisa ditangkap.

Dulu, permohonan yang diajukan tim Diddy ditolak karena khawatir akan “mengintimidasi” saksi-saksi di sidang mendatang. Kubu Diddy menganggap argumen tersebut tidak ada gunanya.

Pengacara Diddy menegaskan kliennya akan bekerja sama dengan pihak berwajib.

Pengacara Diddy mengatakan, barang buktinya siap untuk diawasi, termasuk telepon, internet, bahkan pengawasan video jika diperlukan, pada saat penangkapannya.

Ingat, dia dikurung selama tiga minggu.

“Dia telah mengambil tindakan luar biasa untuk menunjukkan bahwa dia tidak ingin menghadapi dan lolos dari dakwaan,” kata dokumen itu.

Dia menambahkan: “Dia telah diberi paket jaminan yang akan mencegah dia menyakiti siapa pun atau menghubungi saksi mana pun.”

Diddy dikabarkan ditangkap pada 16 September di New York, AS. Pengaduan yang diperoleh media tersebut menuduh Diddy terlibat dalam kejahatan seksual, perdagangan orang, perdagangan seks, dan prostitusi selama lebih dari satu dekade.

Perempuan yang menjadi korban kejahatan ini sering tercatat. Dokumen federal menyatakan bahwa Diddy melakukan apa yang disebut “Freak Off”. Ini (maaf) menandakan hubungan intim, yang berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.

Jaksa mengatakan Diddy kerap menggunakan narkoba dengan niat untuk menindaklanjutinya. Ia juga didakwa melakukan tindakan kriminal di bawah payung perusahaan.

Diddy menggunakan stafnya untuk mendukung berbagai proyek. Polisi menyita barang bukti termasuk obat-obatan, senjata api dan peluru, serta lebih dari seribu botol minyak dan pelumas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *