PAM Mineral Bakal Tebar Dividen Interim Rp 53,18 Miliar, Catat Jadwalnya
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT PAM Mineral Tbk (NICL) akan membagikan dividen interim tahun buku 2024. Rencana pembagian dividen interim tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang disahkan pada 7 Agustus lalu. 2024 tahun.
Direksi dan komisaris PT PAM Mineral Tbk menyetujui pembagian dividen interim sebesar Rp53,18 miliar atau Rp5 per saham. Rasio pembayaran dividen memperhitungkan data keuangan perseroan untuk semester pertama tahun yang berakhir 30 Juni 2024.
Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba relatif terhadap induk usaha sebesar Rp 73,47 miliar. Sementara itu, perseroan membukukan pendapatan tetap sebesar Rp114,1 miliar dan setara Rp781,85 miliar.
Berikut jadwal lengkap pembagian dividen interim PT PAM Mineral Tbk menurut Bursa Efek Indonesia (BEI): Tanggal pembayaran dividen pasar umum dan pasar konsensus: 16 Agustus 2024. Pasar umum dan Pangsa pasar: 19 Agustus 2024 Tanggal Jatuh Tempo Pasar Saham : 20 Agustus 2024 Tanggal Jatuh Tempo Pasar Saham: 21 Agustus 2024 Tanggal DPS: 20 Agustus 2024 Batas Waktu: 28 Agustus 2024
Pada Jumat 9 Agustus 2024 pukul 11:14 WIB, harga saham NICL naik 1,52% menjadi Rp 268 per saham. Harga saham NICL dibuka flat di Rp 264 per saham. Harga NICL sempat setinggi Rp 274 dan terendah Rp 264 per saham. Total volume perdagangan sebanyak 982 kali, total volume perdagangan sebanyak 58.037 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 1,6 miliar.
Pada awalnya, pada triwulan II tahun 2024, pasokan nikel dunia menghadapi kesulitan akibat kondisi geopolitik terkini. Diantaranya, Amerika Serikat (AS) dan Inggris memperpanjang sanksi terhadap ekspor bahan mentah ke Rusia dan melarang penjualan di London Metal Exchange (LME) dan Chicago Mercantile Exchange (CME).
Selain itu, kejadian di Kaledonia Baru juga berdampak pada aktivitas perusahaan tambang nikel tersebut. Produksi di banyak tambang nikel Australia terhambat oleh biaya.
Akibat sentimen tersebut, pasokan bijih nikel dunia menjadi tidak normal, terutama di Kaledonia Baru dan Australia, yang diharapkan dapat berdampak baik bagi kenaikan harga rantai bisnis nikel ke depan. Hal ini tercermin dari kenaikan perkiraan harga nikel pada akhir April 2024 yang meningkat 8,76% menjadi $17.424,52 per dmt dibandingkan Maret 2024 sebesar $16.021,67 per dmt.
Direktur Utama PT PAM Mineral Tbk (NICL), Rudy Tyanaka mengatakan, hal ini merupakan perasaan yang baik bagi perseroan setelah tekanan pada kuartal sebelumnya.
“Perusahaan berkeyakinan dengan adanya perasaan baik dan disahkannya RKAB tahun 2024 ini, maka perseroan akan meningkatkan produksi dan penjualan sehingga berdampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan,” kata Manajemen PT PAM Mineral Tbk dalam keterangan resmi. informasi, Jumat (5 dari 31 tahun 2024).
Dengan adanya peningkatan kapasitas produksi dan penyerahan RKAB diharapkan dapat menyebabkan peningkatan harga jual. Terakhir, harga jual (ASP) Perseroan akan meningkat dalam menghadapi kekurangan pasokan nikel global. Untuk tahun ini, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 1,29 triliun dengan laba sebelum pajak sebesar Rp 352 miliar.
“Perusahaan berkeyakinan bahwa kualitas operasional bisnis akan memungkinkan perusahaan mencapai hasil keuangan tersebut,” kata Rudy.
Pada kuartal I tahun ini, pasokan produk nikel di Indonesia melimpah. Hal ini menyebabkan penurunan harga yang tajam.
Menurut Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, sejak September 2023 hingga Maret 2024, harga acuan nikel diturunkan sebesar 23,08%. Hal ini akan berdampak buruk bagi para penghasil emisi nikel di Indonesia, termasuk emiten penghasil nikel, PT PAM Mineral Tbk (NICL).
Berdasarkan statistik keuangan, pada kuartal I 2024, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 116,7 miliar, turun 54,98% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 – Rp 259,4 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan produksi nikel karena RKAB (NICL) Perseroan baru diterbitkan pada Mei 2024 (triwulan II).
Namun, perseroan mampu meningkatkan pendapatannya dengan meningkatkan margin laba menjadi 37,07% pada kuartal I-2024 dari 36,92% pada kuartal I-2023. Namun, dengan penjualan yang menurun, perseroan mampu terjun ke bisnis sendiri. kantong. laba sebesar Rp 12,2 miliar atau 78,92% lebih rendah dibandingkan triwulan I tahun 2023.
Penurunan ini karena persetujuan RKAB Cabang (IBM) yang disetujui pada akhir Februari, sehingga jumlah penjualan yang tercatat pada kuartal I 2024 hanya terjual pada Maret, kata Rudi.
Secara neraca, perseroan mencatatkan total aset sebesar Rp 881,7 miliar pada kuartal I 2024, meningkat signifikan dibandingkan total aset sebesar Rp 692,1 miliar pada kuartal I 2023.
Sebaliknya, pada kuartal I 2024, total utang tercatat sebesar Rp123,9 miliar, tidak berubah dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp119,9 miliar. Sementara total pendapatan perseroan meningkat dari Rp 572,1 miliar menjadi Rp 757,7 miliar pada kuartal I 2024. Hal ini disebabkan meningkatnya pendapatan perseroan.
Hingga kuartal I 2024, perseroan akan memiliki lahan izin pertambangan nikel yang terletak di Desa Buleleng, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali. Lahan tersebut merupakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) pekerjaan produksi seluas 198 hektare dan pertambangan 47 hektare. Investasi perseroan di wilayah IUP sebesar 3,7 juta. ton, Ni sebesar 1,51%.
Anak usahanya (PT IBM) memiliki konsesi pertambangan nikel yang terletak di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Lapangan tersebut merupakan lahan hasil Izin Usaha Pertambangan (IUP) seluas 576 hektar dengan luas dapat ditambang 60,72 hektar, dengan data terbukti dan terbukti sebanyak 9,42 juta ton dengan kadar Ni 1,30%.