Global

THE NEWS Pameran Robot AI di China Viral, Dianggap Benar-benar Menyerupai Manusia

thedesignweb.co.id, Beijing – Sebuah video pendek menjadi viral di China. Dua robot humanoid dipamerkan di Kongres Robot Dunia Beijing tahun ini dan memicu perdebatan online mengenai identitas asli mereka.

Kongres Robot Dunia Beijing tahun ini menampilkan ratusan peserta pameran internasional dan lebih dari seribu tamu istimewa.

Namun acara tersebut belakangan menjadi viral karena sesuatu yang tidak terlalu berkaitan dengan teknologi dan lebih berkaitan dengan riasan dan cosplay robot, dilansir laman Oddity Central, Jumat (30/8/2024).

Ex-Robot, sebuah perusahaan Tiongkok yang mengkhususkan diri pada robot humanoid bionik, mempresentasikan kreasi terbarunya di hadapan ratusan jurnalis dan pengunjung.

Meskipun mereka terlihat bagus, dua di antaranya sangat menonjol dengan penampilan mereka yang seperti boneka.

Banyak pengguna X yang terkejut dengan betapa menariknya kedua robot tersebut, sementara yang lain bertanya-tanya apakah mereka robot sungguhan atau sekadar wanita sungguhan yang berdandan seperti android.

Setelah menonton klipnya beberapa kali, terlihat jelas bahwa robot kontroversial tersebut terlihat jauh lebih baik daripada animatronik.

Namun, mereka memiliki gerakan kepala dan anggota tubuh yang tidak wajar, mata tak bernyawa, dan kerangka luar futuristik yang terinspirasi dari manga dan anime Jepang.

 

 

Berbicara tentang robot AI, sebelumnya sudah ada robot yang terintegrasi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang dapat melakukan beberapa pekerjaan manusia seperti membuat kopi atau bahkan berbicara.

Dilansir Live Science, sebuah video memperlihatkan seorang teknisi memerintahkan robot untuk mengambil makanan dan memberinya sebuah apel. Robot tersebut bahkan dapat menjelaskan mengapa ia memutuskan untuk memberi Anda apel.

Perusahaan yang mengembangkan robot tersebut mengklaim bahwa komunikasi yang dilakukan robot tersebut didukung oleh integrasi teknologi yang diciptakan oleh OpenAI, nama di balik Chat GPT.

Jika seluruh fitur yang diuji pada robot berhasil bekerja dengan baik, berarti telah terjadi kemajuan signifikan dalam dunia robotika.

Para ahli mengatakan kemajuan pertama melibatkan teknik mesin di balik ritual, gerakan mengoreksi diri seperti yang dilakukan manusia. Ini berarti motor, aktuator, dan gripper yang sangat presisi yang digerakkan oleh sendi atau otot, serta kontrol motorik untuk memanipulasinya guna melakukan tugas dan memegang benda dengan hati-hati.

Hal ini terlihat pada keterampilan sederhana seperti mengambil cangkir, yang menggunakan proses yang tampaknya intensif untuk mengarahkan otot dalam urutan yang tepat.

Kemajuan kedua adalah penambahan pemrosesan bahasa alami (NLP) real-time berkat mesin OpenAI – yang seharusnya secepat dan responsif seperti obrolan GPT saat mengetik pertanyaan.

Hal ini juga memerlukan perangkat lunak untuk menerjemahkan data ini menjadi audio atau ucapan. NLP adalah bidang ilmu komputer yang bertujuan memberikan mesin kemampuan untuk memahami dan mengkomunikasikan ucapan.

Sebelumnya, sekelompok ilmuwan Denmark menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengembangkan bot yang bisa memprediksi kapan seseorang akan meninggal.

Mereka memprediksi kematian seseorang berdasarkan data kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.

Peneliti di Technical University of Denmark menyebutkan robot tersebut memiliki tingkat akurasi hingga 79% dalam memeriksa data enam juta orang selama periode 2008 hingga 2020.

Selengkapnya di sini…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *