THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Kesehatan

Paparan Asap Rokok Picu Masalah Kesehatan pada Anak, Terutama yang Menyandang Disabilitas

LITAN6.com, Jakarta – Anak -anak yang terpapar asap lingkungan, sekolah atau lokasi umum dapat lebih berbahaya bagi masalah kesehatan yang serius. Seperti penyakit pernapasan, asma, virus, dan penyakit yang berkembang ke otak.

Dampak ini bisa lebih penting bagi anak -anak penyandang cacat yang sudah memiliki kesehatan atau situasi.

Selain itu, anak -anak penyandang cacat mungkin tidak memahami bahaya merokok atau kesulitan dalam mencegah rokok dalam kehidupan sehari -hari.

Menurut Studi Kesehatan Indonesia

Menurut Direktur Pencegahan dan Kontrol Saksi (P2TM) Siti Nadia Tarmiza, iklan, periklanan, dan promosi tembakau mudah untuk mendekati masyarakat. Ini termasuk anak -anak dan remaja di berbagai bidang.

Hingga 65,2 persen orang dapat melihat iklan untuk mempromosikan rokok ke situs penjualan. Sementara itu, 56,8 persen melihat rokok menggunakan TV, video, dan film.

“60,9 persen iklan juga muncul di media luar. Dan 36,2 persen melalui internet atau media sosial,” Nadia, yang hadir di sana dalam seminar “melindungi anak -anak penyandang cacat dari rokok”, di LPR Sudirman Park, Jakarta, Jumat (Desember (Desember (Desember ” 13, 2012).   

Nadia telah ditambahkan, selain rokok, sekarang saat menggunakan rokok elektronik.

“Rokok elektronik menjadi pasar baru pada rokok elektronik serta media elektronik. Mereka tidak sama dengan rokok, karena orang -orang yang menjual rokok juga tidak terbuka. Tapi sekarang ada seseorang yang dijual oleh Locust,” kata Nadia.

Nadia melanjutkan ke semua aspek, beberapa dijual ke rokok atau rokok. Remaja yang tergantung pada kopi terus tumbuh.

“Ada dukungan kopi untuk produk VAPA.”

Selain itu, Nadia mengatakan Indonesia di Indonesia.

“Kenapa tidak? Karena tahun setahun, ternyata musim orang merokok lebih muda.”

“Bayangkan dia mulai merokok pada usia 10 tahun dan jika kami bertanya kepada orang dewasa yang merokok, merokok di 10 hingga 14.”

Sementara itu, jumlah perokok elektronik mengekspresikan pertumbuhan dan salah satunya dianggap sebagai cara, kecenderungan, sebuah alat, yang menurut anak -anak diam.

Ledakan iklan dianggap sebagai salah satu alasan untuk meningkatkan penggunaan rokok dengan anak -anak.

Sebagai bentuk pendidikan, yang meneliti kecacatan, terutama anak -anak dengan London School Center, Idism berpartisipasi dalam kontes nasional untuk kontes nasional poster tersebut.

Acara ini diadakan bekerja sama dengan Dukungan Cigareo, Kemitraan Indonesia tentang Pakar Kesehatan (TCSC).

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kekhawatiran siswa di Indonesia tentang masalah kecacatan dan masalah publik.

“Acara ini merupakan cerminan dari setiap orang miskin yang memiliki hak untuk hidup di tengah -tengah komunitas. Ini termasuk pencegahan dan menjadi perokok pasif,” kata Dressana Wempi pada saat yang sama kepada pemimpin LSCA.

“Ada langkah -langkah berbeda untuk penyandang disabilitas yang membuat kesehatan mereka yang buruk. Sudah waktunya untuk menjadi kelompok sosial yang termasuk,” kami menyimpulkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *