WEB NEWS Pasar Kripto Masih Tunggu Kepastian Ekonomi AS Pasca The Fed Pangkas Suku Bunga
thedesignweb.co.id, Jakarta Pasar cryptocurrency diperkirakan akan positif setelah penurunan suku bunga AS sebesar 50%. Meski demikian, ada hal yang masih dinantikan para pelaku pasar.
Pedagang Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan pasar kripto juga menunggu data ekonomi dari Amerika Serikat. Misalnya, pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) dapat menentukan arah rencana masa depan.
“Bitcoin pasti akan naik, tapi tidak akan melonjak secepat ‘Lilin Tuhan’. “Masih ada kemungkinan terjadinya penurunan atau pembalikan di beberapa titik sebelum tahap pembangunan selanjutnya. Produsen menantikan rilis data PCE pada 27 September untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai situasi inflasi AS,” kata Fikieh dalam bukunya.
Data PCE akan menjadi indikator penting bagi The Fed dalam memutuskan kebijakan moneter di masa depan, yang berpotensi mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto lainnya. Jika inflasi mereda, kemungkinan The Fed akan melanjutkan kebijakan pelonggarannya sehingga dapat menambah sentimen positif di pasar mata uang kripto.
Sebaliknya, jika inflasi tetap tinggi, volatilitas dapat meningkat dan menyebabkan aksi jual pasar. Fyqieh menekankan pentingnya kehati-hatian saat mengambil posisi di pasar kripto saat ini.
“Meskipun energi positif terlihat menjanjikan saat ini, volatilitas pasar kripto masih tinggi, terutama di tengah ketidakpastian global. Pengguna harus berhati-hati dan mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi sebelum melakukan transaksi apa pun,” jelasnya.
Ke depan, pasar mata uang kripto diperkirakan akan berubah dalam beberapa bulan mendatang, dengan harga Bitcoin diperkirakan akan berubah sebesar 2-3 persen karena kebijakan yang diambil oleh The Fed.
Pemangkasan suku bunga The Fed memberikan dorongan positif bagi pasar kripto, khususnya Bitcoin, yang melonjak pasca pengumuman tersebut. Namun, mengingat ketidakpastian kebijakan keuangan global, investor disarankan untuk tetap berhati-hati.
“Kombinasi kebijakan moneter yang lebih longgar dan ketidakpastian global akan terus membentuk dinamika pasar mata uang kripto ke depan,” tutupnya.
Bank sentral AS, Federal Reserve System atau The Fed, resmi memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bsp). Penurunan ini akan langsung mempengaruhi harga mata uang kripto.
Tercatat harga Bitcoin (BTC) sudah naik hingga USD 62.000 atau sekitar Rp.
Keputusan mengenai suku bunga dasar ini diterima dengan baik oleh pasar saham dan pasar mata uang kripto, yang mengalami lonjakan setelah pengumuman keputusan tersebut. Saham-saham AS naik, dengan Nasdaq dan S&P 500 keduanya naik antara 0,6 persen dan 0,8 persen, sementara bitcoin melonjak lebih dari 2 persen menjadi $62,000.
“Penurunan suku bunga The Fed meningkatkan harapan bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar akan mendorong lebih banyak uang mengalir ke aset-aset yang lebih berisiko, termasuk mata uang kripto,” kata pedagang Tokocrypto Fikiye Fahrour dalam keterangannya, Jumat (20/9/2024).
“Dengan suku bunga rendah, investor cenderung mencari alternatif yang lebih menguntungkan seperti Bitcoin untuk melindungi nilai aset mereka,” tambahnya.
Fyqieh juga menambahkan, volatilitas yang dialami Bitcoin pasca pengumuman The Fed merupakan hal yang wajar. Sebab, pelaku pasar juga melakukan aksi ambil untung untuk menutupi kerugian investasinya di masa lalu.
“Aksi harga Bitcoin, yang melonjak 3 persen setelah keputusan suku bunga, menunjukkan bahwa para pedagang merasa senang dengan kebijakan tersebut. Namun koreksi selanjutnya menunjukkan pasar masih mencari stabilitas di tengah ketidakpastian saat ini,” jelasnya.
Pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin meningkatkan ekspektasi bahwa pelonggaran kebijakan moneter akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Hal ini membuka kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50% lagi pada dua pertemuan FOMC berikutnya. Artinya, terdapat tanda-tanda kuat bahwa likuiditas di pasar akan meningkat, yang seringkali menyebabkan harga aset berisiko lebih tinggi seperti saham dan mata uang kripto.
Fyqieh mengatakan ada ketidakpastian mengenai penurunan suku bunga di AS. Dia memperingatkan bahwa penurunan suku bunga dapat mempengaruhi pasar di seluruh dunia, terutama karena ketatnya selisih mata uang domestik antara dolar AS dan yen Jepang. Hal ini dapat menyebabkan aksi jual yang signifikan di pasar derivatif berbasis yen yang terkait dengan pasar mata uang kripto.
Namun, kata Fiquier, pandangan tersebut mendapat tantangan karena dia melihat kebijakan The Fed membuka jalan bagi pasar mata uang kripto untuk tumbuh.
Sentimen positif di kalangan pelaku pasar terlihat jelas dari penguatan saham-saham terkait cryptocurrency seperti MicroStrategy yang menguat 3,77 persen, dan Coinbase yang menguat 2,1 persen.
“Investor kripto yang kerap mencari perlindungan dari ketidakpastian perekonomian melihat langkah The Fed sebagai peluang untuk memperluas kepemilikan aset digitalnya,” tutupnya.