PBB: Bantuan Kemanusiaan yang Masuk ke Gaza Berada pada Level Terendah
thedesignweb.co.id, Gaza – Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Farhan Haq mengatakan, bantuan yang masuk ke Gaza berada pada level terendah.
Dia mengatakan banyak orang di Gaza tidak menerima paket makanan pada bulan ini karena terbatasnya akses terhadap pasokan bantuan.
Farhan Haq mengatakan Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan bahwa jalur bantuan penting ke Gaza utara telah terputus, dikutip dari laman SCMP, Selasa (15/9/2024).
“Tidak ada bantuan pangan yang masuk sejak 1 Oktober,” kata Haq dalam pengarahan harian, seraya menambahkan bahwa penyeberangan utama ke Gaza utara telah ditutup dan tidak dapat diakses jika eskalasi terus berlanjut.
Dia mengatakan WFP mendistribusikan sisa pasokan makanan terakhir di Gaza utara kepada mitra dan organisasi yang menampung keluarga pengungsi.
Namun, persediaan mereka hanya cukup untuk dua minggu. Banyak dari dapur, tempat distribusi, dan toko roti terpaksa ditutup, dan sebagian lainnya berisiko ditutup jika konflik terus berlanjut dalam skala besar.
Situasinya juga berada pada titik kritis di selatan Gaza, kata Haq. Dia menambahkan bahwa tidak ada distribusi makanan, dan toko roti kesulitan mendapatkan tepung terigu, sehingga berisiko tutup kapan saja.
Haque mengatakan meskipun ada tantangan, organisasi kemanusiaan meresponsnya sebaik mungkin.
Ada juga UNRWA, badan bantuan PBB untuk Palestina dan organisasi non-pemerintah mitranya yang terus berupaya mendistribusikan roti, makanan siap saji, dan tepung di dalam dan di luar tempat penampungan.
Dia mencatat bahwa staf Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengunjungi sekolah al-Rufida yang telah diubah menjadi tempat penampungan di Deir al-Balah, di mana serangan udara Israel menewaskan banyak orang, termasuk membunuh perempuan dan anak-anak. .
Tim penilai mencatat rusak atau rusaknya tiga ruang kelas, 20 tenda, lima toilet, tiga tangki air, dan harta benda lebih dari 60 keluarga.
“OCHA sekali lagi menyerukan kepada semua pihak yang berkonflik untuk menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum kemanusiaan internasional, termasuk dengan terus melindungi keselamatan warga sipil dan objek sipil,” kata Hack.