Bisnis

WEB NEWS Pelaku Usaha Harap Kabinet Prabowo-Gibran Kompak dan Jauh dari Korupsi

thedesignweb.co.id, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mewanti-wanti Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran agar berhati-hati memilih profesional yang memiliki semangat kerja sama dalam mempersiapkan kabinet, khususnya menteri. di sektor perekonomian. Hal ini terkait dengan tantangan ke depan seperti perekonomian global.

Bapak Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengatakan pada 15/10/2024.

Pak Samalom mengatakan bahwa presiden dan wakil presiden harus dipilih sebagai pemilih dalam pemilihan kabinet.

Hal ini dikarenakan perekonomian global dan nasional sedang lemah sehingga harus ada komite berpengalaman yang mampu menciptakan strategi dan perkembangan baru untuk menghadapi proses perekonomian yang penuh ketidakpastian.

Pak Sarman mengatakan, Sekalipun yang terpilih adalah wakil partai politik, tetap harus berprofesi sebagai orang nomor satu, sehingga ketika duduk di kursi tersebut, ia 100% loyal kepada rakyat, bukan ke pesta. partai politik.”

Ia juga berharap pengumuman resmi tokoh-tokoh terpilih untuk jabatan menteri tersebut nantinya akan menimbulkan reaksi positif di pasar keuangan, misalnya penguatan IHSG dan rupee.

Pak Sarman mengatakan, hingga saat ini para pengusaha menyambut positif masuknya sejumlah menteri utama Indonesia dalam bursa calon menteri Prabowo-Gibran.

Misalnya saja Menteri Perdagangan Zulkifli Hassan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri BUMN Eric Tahir, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang diundang bertemu dengan Prabowo pada Senin, Oktober lalu. . 14 2024.

Pak Sommon mengatakan dunia usaha masih berharap para menteri baru bisa bergerak cepat mengendalikan inflasi internal yang terjadi dalam 5 bulan terakhir akibat menurunnya daya beli masyarakat.

Permasalahan lainnya adalah angka pengangguran mencapai 7,2 juta orang dan jumlah penduduk miskin mencapai 25,33 juta orang pada Maret 2024.

Selain itu, pemerintahan baru diharapkan tetap dapat melakukan pekerjaan secara tepat waktu untuk memperkirakan pengurangan kemudahan perdagangan, investasi, dan permodalan antar negara.

Sementara itu, terkait jumlah jabatan di kabinet yang diperkirakan bertambah menjadi 46 orang, Pak Sarman menilai, hal ini merupakan kebutuhan presiden dan wakil presiden untuk mencapai visi dan misinya.

“Para pemimpin dunia usaha bisa memahami, asal tidak memperpanjang rantai birokrasi yang memperlambat pelayanan publik dan dunia usaha.” Dunia usaha berharap kabinet Probovo-Gibran kompak, konsisten, dan memiliki satu visi. , satu arah dan akan menjauhi praktik korupsi.”

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengundang para calon menteri pemilu. Hormat kami di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, Senin 14/10/2024. Panggilan itu akan berlanjut hingga hari ini. 

Ada sekitar 49 orang pada perekrutan periode pertama. Daftar calon menteri yang diundang Prabowo antara lain mantan anggota Kabinet Menteri era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selain itu, ada sejumlah profesional. Kita tidak boleh lupa bahwa beberapa politisi adalah perwakilan dari partainya.

Ujang Komarudin, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, menilai angka-angka yang dikeluarkan kementerian itu terlalu “berat” dibandingkan era pemerintahan Presiden Joko Widodo atau pemerintahan Jokowi.

“Ada dua makna yang bisa dibaca (dengan kabinet gendut ini). Yang pertama mungkin Pak Prabowo ingin menciptakan kementerian yang memenuhi kebutuhan pemerintahannya agar bisa berkembang. Yang kedua tentu saja Masalah kekuasaan adalah pertukaran yang tentunya tidak bisa dihindari dan cocok dalam konteks aliansi yang besar, ujarnya kepada thedesignweb.co.id, Senin (14/10/2024).

Pak Uzhang juga mengatakan, sudah biasa Pak Prabowo memanggil orang-orang yang menjadi menteri untuk bertemu dengannya.

“Saya lihat itu hanya undangan, jadi yang diundang akan ditempatkan di posisi apa saja. Dan undangannya sederhana, hanya selangkah, hanya metode,” jelasnya.

Meski terlihat gendut, Uzhang meminta masyarakat mempercayai langkah Prabowo. Apalagi keinginan kabinet menerapkan zaken.

“Kita masih harus positif, kita masih harus percaya sama Pak Prabo, sudah ada menteri yang dipilih untuk pemerintahan. Menteri, apakah benar-benar efektif? Kita tunggu. Mereka sudah ditugaskan. Tentu saja untuk membentuk menteri yang baik, mulai saat ini kami akan memantau dan menilai apakah baik atau buruk pada saat pengumuman,” ujarnya.

Sementara itu, Analis Politik Aljabar dan Direktur Eksekutif Strategis Orifki Chaniago mengatakan, tampaknya Prabowo ingin mengakomodasi semua kalangan. Namun langkah tersebut tidak mudah bagi Prabowo karena ingin membentuk kabinet. 

“Saya kira ini akan menjadi agenda politik yang akan dibahas di kabinet terkait penambahan jumlah kementerian. Sebenarnya keinginan Pakpapao adalah mencakup semua kalangan, jadi tidak mudah, apalagi keinginannya untuk mendirikan. Kabinet menyerang,” kata analis politik dan direktur manajemen strategis Aljabar Orifki Chaniago kepada thedesignweb.co.id, Senin (14/10/2024).

Banyak nama yang bermunculan, seperti nama politikus Gerindra Sugiono yang menduduki posisi Menteri Luar Negeri, lagipula nama politikus Golkar Meutya Hafid pernah terpampang sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, dan di sana. Bahkan nama politikus Gelora Fahri Hamzah disebut-sebut sebagai Menteri Perumahan Rakyat.

 

Kursi menteri lainnya ditempati oleh beberapa ketua umum partai, seperti Zulkifli Hasan dari PAN, Presiden Golkar Bahlil Lahadalia, Presiden Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang akan menjadi pembantu Prabowo-Gibran.

“Nama-nama yang keluar itu sesuai dengan industri yang digelutinya, jadi ada nama-nama yang sering dibicarakan, tapi kemungkinannya banyak. Misalnya beberapa hari sebelum pembukaan pasti akan aktif. Ya dan akan banyak. pilihan yang harus dilakukan,” kata Arifqi.

Ia pun menilai, Prabowo tidak hanya memilih teman dekatnya saja, tapi juga orang-orang dari KIM Plus dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Makanya cocok tidak hanya dilakukan oleh Prabowo, tapi juga oleh Jokowi dan aliansi KIM Plus. Dan saya kira ke depan akan banyak gerakan, seperti tokoh-tokoh yang namanya sekarang, bertahan atau bahkan hilang. Tapi saya Saya rasa, Prabovo akan memilih sosok yang tepat,” kata Orifki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *