Peluang Kerja Sama Perdagangan Pangan dan Non Pangan dengan Papua Nugini
thedesignweb.co.id, Jakarta – Dalam upaya meningkatkan nilai tambah pangan lokal dan mendorong pertumbuhan volume perdagangan antar negara, ID FOOD Food Holding melalui bisnisnya Rajawali Nusindo menjalin kemitraan dagang dengan pemerintah Papua Baru. Guinea.
Direktur Utama Rajawali Nusindo Wahyu Sakti mengatakan kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama pemasaran produk pangan dan non pangan yang diproduksi dan didistribusikan oleh Rajawali Nusindo.
“Kami bermaksud memperkuat komersialisasi produk yang diproduksi dan dijual oleh Rajawali Nusindo. Produk kami telah terverifikasi dan tersertifikasi kualitasnya sehingga terjamin memenuhi persyaratan proses komersial antar negara,” ujarnya usai menerima sambutan. kunjungan Gubernur Provinsi Sandaun, Papua Nugini, Toni Wouwou, pada Jumat (10/10/2024), di Jakarta.
Menurut Wahyu, produk promosi Rajawali Nusindo sangat sesuai dengan kebutuhan pasar di Papua Nugini karena merupakan produk sehari-hari yang dekat dengan masyarakat seperti minyak, beras, gula dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah memproduksi makanan sendiri dengan merek ‘Rania’, antara lain beras premium, tepung terigu, kecap, minyak, dan garam,” jelasnya.
Selain itu, tambah Wahyu, Rajawali Nusindo memiliki produk non pangan seperti fiber dengan merk ‘Nushi’, produk PTOC atau Liquid Organic Soil Imrover yang berfungsi meningkatkan kualitas tanah khususnya tanah subur agar lebih subur. dan subur. menghasilkan tanaman yang tinggi dan besar.
Selain itu, perseroan juga memasok produk farmasi, perbekalan kesehatan ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan masyarakat, serta tanaman dan jamu, ujarnya.
Volume ekspor Indonesia ke Papua Nugini mencapai titik tertinggi pada sektor-sektor utama seperti pertanian, pertambangan, dan manufaktur. Begitu pula dengan investasi Papua Nugini di Indonesia yang meningkat sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Berdasarkan data, hubungan ekonomi Indonesia dan Papua Nugini meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Statistik impor menunjukkan banyak negara yang berkontribusi terhadap nilai impor Papua Nugini, termasuk Indonesia.
Berdasarkan data Trademap, nilai impor Papua Nugini terus meningkat. Pada tahun 2021, total impor Papua Nugini sekitar 4,3 miliar dollar AS. Impor Papua Nugini sebagian besar berasal dari Australia yang diharapkan tergantikan oleh produk Indonesia.
Kunjungan perwakilan Pemerintah Papua Nugini ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dan persaingan usaha kedua pihak pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan.