Saham

Peluang Sea Group Caplok Hibank, Begini Penjelasan BNI

thedesignweb.co.id, Jakarta – Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI Sea Group buka suara soal kemungkinan menjadi pemegang saham PT Hibank Indonesia (hibank).

Sekretaris Bank BNI Okki Rushartomo mengatakan pihaknya telah meneliti perusahaan lain yang bisa menjadi mitra teknologi modern untuk berkolaborasi dengan Hibank.

“Kami telah mengkaji organisasi mitra teknis untuk berkolaborasi dengan Hibank guna mengembangkan kemampuan teknis guna mendukung transisi Hibank ke perbankan digital,” kata Okki di bursa, Jumat (10/11/2024).

PT Bank Mayora resmi berganti nama menjadi hibank sebagai anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. BNI resmi mengakuisisi PT Bank Mayora pada 18 Mei 2022 untuk kemudian bertransformasi menjadi bank digital.

Perubahan nama ini merupakan bagian dari komitmen bank terhadap transformasi digital untuk memperluas sektor UKM di tanah air.

Okki menambahkan, Hibank saat ini terus menjajaki potensi kemitraan lain yang sesuai dengan rencana bisnis bank.

Sebelumnya diberitakan bahwa Sea Group Singapura telah menjalin usaha patungan dengan Hibank di sektor teknologi, dan kini memiliki opsi untuk mengakuisisi saham. Sea Limited sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi saham minoritas antara 10% dan 15% di Hibank.

Bagan sejarah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI beberapa tahun terakhir. Berdasarkan informasi keuangan yang dipublikasikan, aset BNI meningkat signifikan sebesar 27% dari Rp 845,6 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp 1.072,45 triliun pada pertengahan tahun 2024.

Salah satu faktor utamanya adalah keseimbangan pertumbuhan kredit, dari Rp556,77 triliun pada 2019 menjadi Rp726,97 triliun pada semester I 2024. BNI memberikan kontribusi yang besar kepada perusahaan-perusahaan profesional terutama dalam mendukung proyek infrastruktur dan klien-klien besar.

Selain pertumbuhan kredit, pembiayaan pihak ketiga (TFP) juga memegang peranan penting. DPK BNI meningkat dari Rp614,31 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp772,32 triliun pada semester I 2024 mencerminkan meningkatnya kepercayaan nasabah dan pendapatan BNI.

Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo mengatakan peningkatan aset BNI tidak lepas dari transformasi digital secara penuh dan perluasan jaringan global.

“BNI berupaya menjadi bank digital terkemuka di Indonesia dengan fokus pada peningkatan operasional, perluasan layanan, dan memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik bagi nasabah melalui desain digital,” kata Okki.

 

 

Transformasi BNI memiliki beberapa pilar utama yang saling terkait. Salah satunya adalah digitalisasi seluruh layanan perbankan yang akan semakin memperkuat posisi BNI di pasar domestik dan internasional.

Aplikasi mobile banking andalan BNI, herannya BNI, menjadi salah satu inisiatif digital yang sukses menyita perhatian masyarakat.

3 metode keuangan yang ditawarkan yaitu Transaksi, Intelijen, dan Pertumbuhan dirancang untuk membantu klien mengelola keuangan, merencanakan masa depan, dan mengembangkan aset mereka.

“Hal ini memungkinkan BNI menawarkan pilihan pembiayaan yang lebih baik dan menjangkau lebih banyak nasabah, yang berdampak langsung pada pertumbuhan aset,” kata Okki.

Selain itu, perubahan ini juga fokus pada peningkatan persaingan dan penguatan tata kelola perusahaan. BNI terus memperkuat tata kelola melalui prinsip tata kelola perusahaan (GCG) dan keberlanjutan yang mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan dalam jangka panjang.

Kegiatan transformasional yang dilakukan BNI juga terlihat pada langkah-langkah penting seperti akuisisi Bank Majora pada tahun 2021 yang kini berganti nama menjadi hibank dengan fokus pada sistem UKM digital.

Ekspansi bisnis BNI ke berbagai segmen pasar akan meningkatkan nilai kekayaan bersama, karena dapat membuka peluang baru dan memperkuat pangsa sektor usaha yang digeluti oleh BNI.

Selain itu, pada tahun 2023, BNI akan menjalankan aktivitas korporasi melalui pembagian saham yang bertujuan untuk meningkatkan imbal hasil BBNI di pasar modal.

“Perubahan yang dilakukan BNI dengan penerapan langkah-langkah strategis memungkinkan untuk meningkatkan kinerja keuangan bank, memperkuat pangsa pasar dan merangsang pembangunan berkelanjutan di era digital,” ujarnya.

 

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau resminya BNI merupakan bank devisa (valas) utama di Indonesia yang memberikan likuiditas kepada bank devisa, termasuk Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Langkah tersebut sejalan dengan peluncuran platform baru BNI FXGO yang dirancang untuk mempermudah transaksi valuta asing. Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya BNI untuk memperkuat pasar valuta asing khususnya bagi BPD di Indonesia.

Platform gabungan antara BNI dan Bloomberg resmi diluncurkan pada Jumat (20/9/2024) di Pullman Hotel, Tamrin, Jakarta.

Senior Vice President (SEVP) Treasury BNI Ita Tetralaswati mengungkapkan, BNI kini memberikan layanan full devisa kepada BPD dan bank devisa lainnya.

Layanan ini mencakup pembelian dan penjualan berbagai mata uang melalui BNI FXGO dalam rangka mendukung pengembangan perekonomian daerah melalui pengembangan treasury dan operasional internasional pada bank pembangunan daerah.

“BNI akan menjadi bank pertama yang menawarkan kurs valuta asing pertama di Indonesia melalui platform Bloomberg FXGO langsung melalui bank devisa, termasuk BPD di Indonesia,” kata Ita.

Mengusung tema “BNI dan BPD menghubungkan titik-titik dalam kolaborasi yang luar biasa”, BNI terus mendorong pengembangan instrumen keuangan melalui pemanfaatan teknologi digital yang diharapkan dapat memudahkan transaksi mata uang.

 

Platform FXGO menyediakan akses cepat, aman dan efisien kepada klien lembaga perbankan. Dengan BNI FXGO, bank devisa termasuk BPD dapat memanfaatkan harga yang kompetitif pada berbagai pasangan mata uang sehingga memudahkan transaksi jual beli valuta asing.

Peluncuran tersebut dihadiri oleh perwakilan 27 BPD di Indonesia, termasuk BPD dengan posisi mata uang seperti BPD Bali, BPD Jawa Tengah dan Bank DKI.

Ia menambahkan, “Kami berharap kerjasama ini dapat memudahkan BPD dalam mengelola operasional devisa secara efisien dan kompetitif.”

Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah penting untuk memperkuat pasar keuangan Indonesia dan mendukung pengembangan kerja sama antara BNI dan BPD melalui pemanfaatan teknologi digital baru. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *