Saham

Pembiayaan Berkelanjutan BNI Tembus Rp 190,5 Triliun di 2024

LIPUTAN6.

Sekretaris BNI Oki Rushartomo mengumumkan bahwa, untuk mendukung komitmen ini, BNI akan mentransfer beberapa keuangan perusahaan ke sejumlah proyek seperti pupuk dan industri listrik. Langkah ini dilakukan dengan tautan berkelanjutan dan program pinjaman hijau

. “Nilai ESG Financial BNI mengkonfirmasi keseriusan kami dalam mendukung tujuan pemerintah untuk emisi bersih dan program prioritas lainnya,” kata Okki, dikutip Jumat (20 Februari 2025).

BNI mencatat peningkatan keuangan yang berkelanjutan dalam 190,5 triliun rp hingga akhir 2024 dari Rp 181,1 triliun tahun lalu. BNI menargetkan pinjaman di bidang berkelanjutan untuk terus tumbuh dengan perkiraan kredit RP 199,67 triliun pada akhir 2025.

Pada tahun 2024, selama ESG RP 117 triliun keuangan didistribusikan di bidang yang terkait dengan bisnis sosial dan menengah dan bisnis (MSME). BNI juga mendukung pengelolaan sumber daya alam biologis dan penggunaan lahan yang berkelanjutan dan memahami lingkungan Rp 32,4 triliun.

Selain itu, portofolio di bidang energi terbarukan pada tahun 2024 mencapai 13 triliun rps, keuangan lain yang terkait dengan pengelolaan air dan air berkelanjutan mencapai 25,1 triliun rp. Sisa 2,9 triliun RP RP didistribusikan dalam industri tentang upaya mengurangi polusi.

Menurut Okki, pencapaian menunjukkan bahwa BNI terus fokus pada internalisasi prinsip -prinsip berkelanjutan, salah satunya adalah janji untuk mensponsori kegiatan berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan tujuan BNI dalam mencapai emisi bersih (NZE) pada tahun 2028 dan NZE Finance pada tahun 2060.

 

Di sisi lain, perusahaan juga berfokus pada dukungan keuangan berkelanjutan (keuangan berkelanjutan) dalam konteks pengurangan dampak perubahan iklim sesuai dengan tujuan emisi bersih Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat.

“Ekonomi hijau adalah salah satu janji jangka panjang BNI dan kami berusaha berkontribusi untuk mensponsori proyek hijau untuk mewujudkan pandangan lingkungan Indonesia di masa depan,” jelasnya.

Okki menjelaskan bahwa BNI menetapkan sejumlah persyaratan bagi debitur untuk menjalankan bisnis pada daftar aktivitas bisnis berkelanjutan (KKUB) sesuai dengan peraturan saat ini. Persyaratan ini termasuk jenis proyek yang disponsori, mengikuti persyaratan atau sertifikasi saat ini.

Selain itu, BNI saat ini mensponsori bidang berbasis bidang yang berkelanjutan, di mana KKUB mencakup kegiatan bisnis bisnis (KUBB) dan operasi mikro, usaha kecil dan menengah (MSME).

“Implementasi ESG adalah fokus kami pada pengiriman keuangan sambil menekankan lokasi kami sebagai pelopor dalam implementasi keuangan berkelanjutan,” simpul Okki.

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (PERSO) TBK (BBNI) berencana untuk membeli saham dengan jumlah maksimum 905 miliar RP, atau sekitar 10% dari total modal pembayaran. Langkah BNI ini bertujuan untuk mengurangi tekanan penjualan di pasar dan menawarkan sinyal kepada investor bahwa harga saham BBNI saat ini tidak mencerminkan prinsip -prinsip dasar sejati perusahaan.

Akuisisi akan disponsori menggunakan arus kas gratis (arus kas bebas) dari saldo pendapatan yang tidak ditentukan.

Ini menunjukkan bahwa BNI memiliki likuiditas yang kuat untuk melakukan tindakan perusahaan tanpa mengganggu bisnis atau memperluas bisnis.

Metode ini juga memastikan bahwa akuisisi tidak akan menyebabkan beban signifikan dalam struktur keuangan perusahaan.

BNI akan menyerahkan rencana akuisisi ini kepada Majelis Umum Pemegang Saham (GM) yang diharapkan pada 13 Maret 2025. Setelah disetujui, akuisisi akan dilakukan pada periode maksimum 12 bulan.

Untuk waktu yang lama, BNI telah fleksibel dalam mendapatkan waktu paling strategis untuk memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham.

Selain menjaga stabilitas harga saham, akuisisi ini juga diharapkan memberikan kepercayaan lebih kepada investor.

Dalam kondisi pasar yang bergejolak karena berbagai emosi global dan domestik, tindakan ini adalah salah satu teknik BNI untuk mempertahankan nilai keamanan dan memastikan bahwa perusahaan masih menarik pemegang saham jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *