THE NEWS Pemilik Persib Bandung Ternyata Mantan Atlet Tenis, tapi Tajir Nih Bos!
thedesignweb.co.id, Jakarta Komite Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman berat kepada Persib Bandung usai kerusuhan terjadi usai laga Liga 1 musim 2024/2025. Saat itu, Persib Bandung melawan Persija Jakarta pada 23 September.
Usai laga berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Persib di Stadion Si Jalak Harupat, sejumlah penonton berlarian masuk ke dalam stadion.
Mereka menyerang staf keamanan (manajer) dan merusak banyak stadion, menyebabkan banyak orang terluka. Selain itu, suporter Persib juga melemparkan botol air mineral ke arah manajer dan lampu di berbagai sisi kursi.
Dalam keputusannya, Komite Disiplin PSSI memberikan sanksi berupa penutupan stadion selama dua pertandingan berturut-turut, dimulai dari pertandingan terakhir.
Setelah itu, sebagian stadion, Stand Utara dan Stand Selatan akan ditutup untuk 3 pertandingan berikutnya. Selain itu, Persib juga didenda Rp 295 juta.
Krisis ini muncul karena Persib Bandung menghadapi banyak permasalahan. Pemilik Bersib Bandung, mantan petenis
Di balik gejolak yang terjadi di Persib, menarik dinanti siapa pemilik klub tersebut. Dirilis di laman resmi Persib, Jumat (10 April 2024), PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) dipimpin oleh Glenn Sugita sebagai CEO, dan Teddy Tjahjono sebagai CEO.
Zaenuri Hasyim menjabat sebagai Komisaris Utama, sedangkan Umuh Muchtar dan Rudy S. Laksmana juga menjabat sebagai Chief Executive Officer dan Wakil Komisaris. Lawrence Barki dan Kuswara S. Taryono juga menjabat sebagai Komisaris. Profil Glenn Sugita
Glenn Timothy Sugita atau lebih dikenal dengan Glenn Sugita lahir di Bandung pada 28 Maret 1968. Glenn dikenal sebagai pebisnis dan pengusaha sukses yang berperan penting membawa Persib Bandung di kompetisi BRI Liga 1.
Sebagai Presiden dan CEO PT PBB, Glenn Sugita memiliki pengalaman luas di dunia bisnis. Beliau adalah salah satu eksekutif senior di Northstar Group, memegang posisi manajemen di PwC Securities dan menjabat sebagai CEO di Bahana Securities. Selain itu, Glenn juga merupakan salah satu pemilik PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, perusahaan yang bertanggung jawab atas supermarket Alfamart.
Di luar dunia usaha, Glenn Sugita dikenal sebagai petenis mewakili Jawa Barat di Pekan Olahraga Nasional (PON). Harta Karun Glenn Sugita
Kekayaan Glenn Sugita yang diperkirakan mencapai Rp 27,8 triliun berdampak besar bagi perkembangan Persib Bandung. Dengan dukungan finansial yang kuat, Persib berhasil menarik banyak sponsor dan menjadi salah satu klub sepak bola terkaya di Indonesia.
Kepemimpinan Glenn Sugita di PT PBB mentransformasikan Persib Bandung menjadi klub yang tangguh, baik dari segi manajemen maupun prestasi di lapangan, termasuk kejuaraan Liga 1.
Masalah pertama terjadi saat Persib menjamu Port FC pada AFC Champions League 2, di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (19 September 2024).
Saat itu, seorang suporter Persib dan seorang pegawai klub sepak bola diduga dianiaya oleh dua pemain Persib. Rekaman video kejadian ini menjadi viral di media sosial.
Sehari kemudian, Jumat (20 September 2024), muncul kabar seorang suporter perempuan Persib dianiaya oleh pramugari yang bertugas di pertandingan tersebut.
Sejumlah pendukung Persib melakukan aksi protes dan bersuara di Graha Persib Jalan Sulanjana untuk menuntut penjelasan pada Sabtu (21 September 2024). Namun saat itu manajemen klub tidak melihat mereka.
Erick Thohir selaku Presiden PSSI menyayangkan kejadian yang merusak liga sepak bola Tanah Air. Ia pun menugaskan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai unit kerja Liga 1 untuk menyelidiki insiden tersebut dan pihak lain yang terlibat.
Erick Thohir dalam keterangan resminya, Senin (23/9/2024), mengatakan, “Dalam upaya yang dilakukan untuk menyukseskan dan damainya turnamen, saya sangat menyayangkan situasi yang masih dimanfaatkan untuk menimbulkan kerusuhan”.
“Tentu saja, bukan di tengah-tengah permainan saya melihat ceritanya berjalan dengan baik. Tapi apa yang terjadi setelah pertandingan. Ini semua harus menjadi pekerjaan di tangan LIB dan analisis serta analisisnya. termasuk pemainnya, manajemen pertandingan termasuk penyelenggara pertandingan,” lanjut Ketum PSSI.
Erick Thohir juga menegaskan pihaknya akan menunggu kabar dari PT LIB. Menurutnya, pihak penyelenggara kompetisi akan mendalami lebih lanjut bagaimana suporternya memasuki stadion usai pertandingan dan mengancam ofisial.
“Saya tunggu kabar dari LIB. Tapi melihat video yang beredar di media sosial, terlihat para suporter bisa masuk ke lapangan usai pertandingan, mengancam para pemimpin kota, itulah yang ingin diselidiki LIB, katanya lagi.
Pria sekaligus Menteri BUMN itu menegaskan, “Kenapa bisa terjadi? Bagaimana manajemen LIB saat itu bermain? Kami tidak akan menerima kekerasan, apapun bentuknya”.