Pemimpin Tertinggi Iran: Kematian Yahya Sinwar Tidak Akan Hentikan Poros Perlawanan
thedesignweb.co.id, Teheran – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada Sabtu (19/10/2024) mengatakan kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar tidak akan menghentikan “poros perlawanan” dan Hamas akan tetap hidup.
“Tidak ada keraguan bahwa kekalahannya menyakitkan bagi poros oposisi, tetapi oposisi ini tidak akan berhenti bergerak maju dengan kematian orang-orang terkemuka,” kata Khamenei, Sabtu (19/10/2024), seperti dilansir dari “Hamas masih hidup. Dan selamat.” akan pergi.”
Arsitek serangan Hamas ke Israel pada Minggu 7 Oktober 2023 yang mengawali perang di Jalur Gaza, tewas dalam baku tembak dengan tentara Israel pada Rabu (16/10) setelah perburuan selama setahun. Kematiannya dikonfirmasi keesokan harinya.
“Dia adalah sosok yang cemerlang dalam agresi dan perlawanan. Dengan tekad yang kuat, dia berperang melawan musuh yang brutal dan agresif,” tegas Khamenei.
“Dengan kebijaksanaan dan keberanian, beliau memberikan pukulan yang tak terhentikan pada tanggal 7 Oktober yang tercatat dalam sejarah wilayah tersebut. Kemudian, dengan kehormatan dan kebanggaan, beliau pergi ke surga para martir.”
Poros perlawanan yang terbentuk selama bertahun-tahun dengan dukungan Iran meliputi Hamas di Jalur Gaza, kelompok Hizbullah di Lebanon, gerakan Houthi di Yaman, dan berbagai kelompok Syiah di Irak dan Suriah.
Kelompok ini menyatakan menentang pengaruh Israel dan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah.
“Kami akan selalu mendukung para pejuang… dengan rahmat dan pertolongan Tuhan,” kata Khamenei.
Iran tidak mengakui Israel, musuh bebuyutannya, dan telah mendukung perjuangan Palestina sebagai pilar kebijakan luar negerinya sejak Revolusi Islam tahun 1979.
Sinwar mengambil alih jabatan kepala Biro Politik Hamas setelah pembunuhan pemimpinnya Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, pada bulan Juli.
Pembunuhan Haniyeh secara luas menyalahkan Israel, yang tidak pernah mengaku bertanggung jawab.