Pemprov DKI Siap Terjunkan Personel Dishub-Satpol PP Dukung Tim Pemecah Kemacetan Polda Metro
LIPUTAN6.
Gubernur Jakarta Acting (PJ), Teguh Setyabudi, mengatakan bahwa tim pemecah jam itu diciptakan sebagai bagian dari operasi keamanan Jaya 2025.
“Mr. Kapolda (Inspektur Jenderal Pol Karyoto) sebenarnya mengatakan bahwa salah satu masalah transportasi di DKI Jakarta adalah masalah kelebihan beban dan akan mendukung tim berbalik,” kata Teguh kepada DKI Jakarta “pada Selasa 11 / 2/2025).
Teguh mengatakan pemerintah DKI provinsi akan mengerahkan staf dari departemen transportasi (Disbub). Sebanyak 100 karyawan akan dikerahkan.
“Ini lebih langsung berasal dari agen transportasi (Disbub). Kami setidaknya selama operasi keamanan Jaya ini, ada sekitar 100 karyawan yang telah kami tugaskan secara langsung. Kemudian, selain staf, ada juga peralatan dan mobil penarik Derek dan ada juga masalah terkait, “kata Teguh.
Selain itu, Teguh yang berkelanjutan juga akan terlibat, staf Unit Polisi Layanan Publik (SATPOL PP) untuk membantu tim keamanan.
“Ini juga harus mencakup bidang -bidang terkait, terutama di tempat -tempat yang ramai ini,” kata Teguh.
Diketahui bahwa Kepala Polisi Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Karyoto, menciptakan tim untuk lalu lintas di daerah Jakarta dan aglomerasi.
Karyoto mengatakan tim termasuk manajemen metro SAMAPT POLDA dan Metro Metro Brigade dari Jaya Mobile Metro Police, yang akan dikerahkan di titik operasi.
“Pada dasarnya, selama kemacetan lalu lintas, tim ini dapat segera mendekati tempat -tempat yang solid, terutama pada akhir pekan,” kata Karyoto kepada Jakarta pada hari Selasa (11/2025).
Karyoto menjelaskan bahwa ketika mengelola kelebihan beban di Jakarta, partainya sekarang telah bergabung dengan anggota Sabhara dan Brimob untuk disimpan. Tujuan dari langkah ini adalah untuk menyediakan petugas keamanan dan kenyamanan di lapangan.
“Saya berharap bahwa kerja sama ini agak baru, karena para ahli biasa akan mengatur anggota operasi, tetapi saya akan menambahkan anggota Patroli Sabhara dan Brimob untuk menawarkan keamanan dan kenyamanan rekan kerja yang sedang dalam pelayanan”, katanya.
Wakil Direktur Operasi Polisi Regional Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan bahwa ia telah mengikuti manajemen Inspektur Polisi Utama, Jaya, Kepolisian Karyoto, yang terkait dengan pelatihan tim untuk memecahkan lalu lintas. Tim ini nantinya akan bertanggung jawab untuk memfasilitasi arus lalu lintas di titik lalu lintas.
“Kemudian, akan ada tim khusus yang akan hancur berlebih, tentu saja, ketika ada tempat macet yang kami jelaskan ketika mandek untuk tim,” kata Argo kepada jurnalis pada hari Senin (10/2 / 2025).
Argo menjelaskan bahwa tim terdiri dari 60 hingga 80 karyawan menggunakan sepeda motor dan sepeda motor listrik kecil.
Mereka akan bertarung di tengah kepadatan lalu lintas. Tentu saja, lokasi mentransfer Pusat Manajemen Operasi atau TMC dengan informasi dari Petugas di lapangan, khususnya di lorong, seperti Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan M.H.
“Dengan tim Urai ini, tentu saja lebih cepat karena mereka sudah dilengkapi dengan mesin motor dengan sepeda motor atau jalur jalan setapak, jadi tentu saja, lebih cepat datang,” kata Argo.
“Jadi, mereka dapat memindahkan setiap titik yang diinginkan atau dipesan oleh Kapolda melalui dir lantas. Dengan demikian, setiap titik kelebihan beban tidak terpengaruh di utara Jakarta, Jakarta Tengah, Jakart Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan. Tidak hanya di satu tempat, tim Urai dapat mengunjungi tim dengan cara ini, “katanya.