Penampilan Serba Hitam Song Hye Kyo dan Jennie BLACKPINK di Acara Pernikahan Picu Perdebatan Budaya
thedesignweb.co.id, Jakarta – Pernikahan di Seoul baru-baru ini menjadi pusat perhatian publik setelah dua selebriti ternama, Jennie BLACKPINK dan aktris Song Hye Kyo, menghadiri acara tersebut. Kemunculan mereka menimbulkan perbincangan hangat di media sosial.
Dikutip dari Kbizoom, Sabtu 23 November 2024, perdebatan biasanya datang dari kalangan asing yang mempertanyakan budaya gaun pengantin di Korea. Sebuah postingan dari netizen asing di platform media sosial X mengatakan, “Budaya pernikahan Korea sangat spesial. Sepertinya mereka semua akan bekerja sama, menyelesaikan bersama dan merasa menangis.
Pada tanggal 23 November, postingan ini telah dilihat lebih dari 2,73 juta kali, menunjukkan bagaimana perkembangan diskusi ini. Jennie yang hadir di pesta pernikahan tersebut mengenakan atasan rajut lengan pendek berwarna hitam dan celana panjang berwarna hitam, sedangkan Hye Kyo juga memilih outfit serba hitam.
Informasi dari jaringan asing menunjukkan perbedaan budaya, dan beberapa mengatakan: “Jika saya mengenakan pakaian seperti itu pada pesta pernikahan di negara saya, saya akan diusir dan itu akan terlihat seperti pemakaman.”
Namun netizen Korea membela pilihan busana tersebut dengan menjelaskan bahwa di Korea, mengenakan pakaian berwarna hitam atau sederhana merupakan bentuk penghormatan terhadap pengantin yang biasanya mengenakan gaun berwarna putih. Perdebatan ini semakin mendapat perhatian ketika selebriti lainnya, Lee Yoo Bi, terlibat dalam kontroversi serupa.
Aktris Lee Yoo Bi dikritik karena mengenakan atasan dan bawahan berwarna pink di pernikahan saudara perempuannya Lee Da In dengan penyanyi Lee Seung Gi pada April lalu. Lee Yoo Bi kemudian menjelaskan di variety show SBS Strong Heart VS bahwa pilihan pakaian merupakan permintaan dari pihak pria dan wanita.
Lee Yoo Bi berkata, “Sisi mempelai pria menginginkan warna biru dan sisi mempelai wanita menginginkan warna merah muda, jadi adikku membeli gaun itu.”
Ia mengungkapkan keterkejutannya saat melihat cerita yang menuduhnya berusaha mempermalukan saudaranya dengan mengenakan pakaian warna-warni. Pernyataannya menegaskan sensitifnya isu penggunaan pakaian dalam pernikahan di Korea.
Diskusi online di Internet menjadi panas, dengan perbedaan pendapat tentang gaya gaun pengantin. Beberapa komentar mengatakan: “Jika semua orang hanya mengenakan pakaian berwarna hitam, suasananya akan sangat gelap.” Yang lain bertanya: “Tidak bisakah mereka menghindari pakaian berwarna putih?”
Salah satu netizen juga menyebutkan bahwa tren memakai warna hitam muncul karena kritik terhadap warna-warna cerah di media sosial, sehingga mulai menyesuaikan masyarakat. Ini menunjukkan bagaimana faktor sosial dan opini publik mempengaruhi keputusan masyarakat.
Diskusi ini tidak hanya mencerminkan perbedaan budaya antara Timur dan Barat, namun juga menunjukkan bagaimana globalisasi dan media mempengaruhi persepsi budaya dan tradisi. Di satu sisi terdapat upaya untuk mempertahankan tradisi lokal, namun di sisi lain pengaruh budaya dunia masih terkendali.
Meskipun perbedaan budaya ini dapat menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman, perbedaan ini juga membuka percakapan tentang bagaimana kita dapat lebih memahami dan menghormati budaya satu sama lain. Dalam konteks ini, pernikahan tidak hanya sekedar mempertemukan dua insan, namun juga bagaimana masyarakat berinteraksi dan beradaptasi terhadap perubahan zaman.
Selain pembahasan mengenai busana para tamu undangan, pernikahan merupakan perpaduan budaya. Seperti halnya Malam Berinai, momen tersebut menjadi momen tak biasa bagi Pevita Pearce, perempuan Indonesia yang baru saja melamar pengusaha asal Malaysia yang juga keturunan India.
Bukan hanya karena itu bagian dari jadwal pernikahan, tapi juga karena ia merayakannya dengan penuh cinta dan kehangatan bersama keluarga dan teman dekatnya. Adat ini berupa sari yang dililitkan di rambut Pevita dengan sanggul sederhana, sehingga menonjolkan penampilan cantik dan naturalnya.
Perhiasan emas, gelang berkilauan, dan anting menjuntai membuat Pevita tampil semakin cantik di acara Malam Berinai. Riasan berani Pevita dengan rambut berwarna coklat juga memberikan tampilan natural namun kuat pada tema tradisional India.
Malam Bernai Pevita kemudian disebut-sebut sebagai bagian dari upacara pernikahan yang diharapkan membawa keberuntungan dan kemakmuran.