Peneliti Ungkap Jerman Kekurangan Anak, Angka Kelahiran Turun Drastis
, Berlin – Jerman mengalami penurunan angka kelahiran yang signifikan, menurut laporan baru yang diterbitkan pada Rabu (23/10) oleh Ifo Institute for Economic Research di Munich. Artinya, jumlah anak semakin berkurang. Negara-negara Timur adalah yang paling terkena dampaknya.
Beberapa alasan penurunan tajam angka kelahiran, termasuk pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina, telah diungkapkan oleh para peneliti di lembaga pemikir ekonomi terkemuka Jerman.
Terlebih lagi, tingginya inflasi mendorong keluarga muda untuk menunda memiliki anak untuk sementara waktu, kata Joachim Ragnitz, salah satu peneliti Ifo, seperti dikutip DW Indonesia, Jumat (25/10/2024).
“Secara total, hampir 80.000 anak akan lahir pada tahun 2022 dan 2023 lebih sedikit dari perkiraan,” kata Joachim Ragnitz.
Ragnitz adalah pakar perubahan demografi dan terutama mempelajari tren demografi di Jerman bagian timur. Dia juga mengatakan angka kelahiran telah “berubah secara dramatis dalam tiga tahun terakhir”.
Angka kelahiran, yang merupakan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang perempuan selama hidupnya, telah turun dari 1,58 anak per perempuan pada tahun 2021 menjadi 1,35 saat ini.
Pada tahun 2023, 693.000 bayi lahir di Jerman, turun 13% dibandingkan angka kelahiran pada tahun 2021.
Penurunan yang signifikan, terutama di Jerman bagian timur
Studi tersebut menemukan bahwa angka kelahiran turun secara tidak proporsional sebesar 17,5% di Jerman bagian timur.
Tidak mungkin untuk mengetahui apakah perubahan tersebut disebabkan oleh perubahan permanen dalam tren keluarga berencana atau tren sementara, kata para peneliti.
“Politisi harus memantau kasus-kasus ini lebih dekat untuk menghindari keputusan yang salah ketika memperluas taman kanak-kanak dan sekolah,” kata Joachim Ragnitz.
Sebelumnya diketahui bahwa pada tahun 2011 hingga 2016, angka kelahiran di Jerman meningkat dari 1,39 menjadi 1,59, antara lain disebabkan oleh membaiknya kondisi keluarga yang memiliki anak, serta terkait dengan datangnya keluarga imigran dengan angka kelahiran yang lebih tinggi