Penerbangan Internasional dari dan ke Suriah Kembali Beroperasi Sejak Rezim Assad Runtuh
thedesignweb.co.id, Damaskus – Penerbangan internasional pertama mendarat di Suriah pada Selasa (7/1/2025) sejak gulingnya Presiden Bashar al-Assad bulan lalu. Menurut koresponden AFP, penerbangan dari Qatar mendarat di Bandara Internasional Damaskus sekitar pukul 13.00 waktu setempat, menjadikannya penerbangan pertama dari negara Teluk tersebut dalam 13 tahun.
Sementara itu, pesawat Syria Airlines berangkat menuju Sharjah, Uni Emirat Arab, sekitar pukul 11.45 waktu setempat.
“Hari ini menandai awal yang baru,” kata direktur bandara Anis Fallouh kepada AFP. “Kami sudah mulai menyambut penerbangan internasional yang berangkat dan mendarat dari Damaskus.”
Ini merupakan penerbangan komersial internasional pertama sejak 8 Desember 2024, ketika Damaskus direbut kelompok bersenjata pimpinan Hayat Tahrir Al Sham (HTS).
Pemerintahan baru Suriah berupaya mengakhiri isolasi negaranya di tengah kekhawatiran yang masih ada mengenai pemerintahannya dan hubungan HTS di masa lalu dengan Al Qaeda.
Menteri luar negeri baru Suriah mengatakan dalam kunjungannya ke Qatar pada hari Minggu bahwa sanksi AS terhadap pemerintahan sebelumnya menghambat kemampuan negara tersebut untuk pulih dengan cepat setelah konflik bertahun-tahun. Dia meminta Washington untuk mencabut undang-undang ini.
“Blokade ini merupakan hambatan dan hambatan bagi pemulihan dan perkembangan pesat rakyat Suriah, yang mengharapkan layanan dan kemitraan dari negara lain,” kata Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shabani dalam sebuah pernyataan usai pertemuannya dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman. Al Thani. katanya. Ia juga menjabat sebagai menteri luar negeri negara tersebut, Middle East Eye melaporkan pada Rabu (8/1).
Pada hari Senin, Amerika Serikat mengumumkan bahwa beberapa sanksi terhadap Suriah akan dilonggarkan. Departemen Keuangan AS mengeluarkan izin yang berlaku selama enam bulan untuk beberapa transaksi, seperti penjualan energi dan transaksi terkait lainnya.
Namun, Departemen Keuangan AS menekankan bahwa hal ini bukanlah pencabutan sanksi, melainkan sebuah langkah untuk memastikan bahwa sanksi tidak menghambat kebutuhan dasar manusia, termasuk layanan publik dan bantuan kemanusiaan.
Kunjungan luar negeri pertama Shibani adalah ke Arab Saudi pada Rabu lalu, di mana ia bertemu dengan pejabat setempat untuk membahas dukungan bagi transisi politik di Suriah.
Menteri luar negeri Suriah juga akan mengunjungi Uni Emirat Arab dan Yordania minggu ini.