Penerbitan Surat Utang Korporasi Naik selama Pemerintahan Jokowi
thedesignweb.co.id, Pefindo, Suhindarto, Kepala Departemen Riset Ekonomi Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia di Jakarta, mengatakan penerbitan obligasi korporasi mengalami tren peningkatan pada masa pemerintahan Joko Widodo.
“Tren penerbitan obligasi korporasi pada tahun 2014 hingga 2024 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2016, apalagi mengingat tahun ini merupakan tahun diluncurkannya Rencana Strategis Nasional,” kata Suhinderdo dalam konferensi pers, Kamis (24/10/2024).
Karena kebutuhan pembangunan infrastruktur besar-besaran, Suhinderdo mengatakan perusahaan-perusahaan yang dekat dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menerbitkan obligasi. Banyak perusahaan milik negara
Suhinderdo menambahkan, antara tahun 2016 hingga 2024, banyak BUMN yang menerbitkan obligasi untuk kebutuhan pembiayaannya.
Suhinderdo mengatakan, dibandingkan sebelum pemerintahan Jokowi atau pada 2013, penyaluran kredit korporasi justru lebih rendah.
“Sebelum tahun 2014 atau 2013, penerbitan utang tidak pernah melebihi triple digit, biasanya hanya double digit. Selama 10 tahun pemerintahan Jokowi, penerbitan obligasi korporasi sebenarnya meningkat signifikan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Martin Johannes Haholongan, Kepala Divisi Pemeringkatan 1 Jasa Non Keuangan Pefindo mengumumkan totalnya mencapai Rp 94,9 triliun pada periode Januari hingga September 2024.
Penerbitan korporasi yang meliputi obligasi korporasi dan sukuk tercatat sebesar Rp93,4 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp89,3 triliun.
“Pendanaan mayoritas untuk modal kerja (65,4 persen) dan refinancing (24,5 persen),” kata Martin.
Sementara Pefindo memperkirakan sebanyak 85,6 persen obligasi korporasi diterbitkan pada Januari hingga September 2024.