Bisnis

Pengawasan Barang Impor Ilegal di Provinsi Belum Efektif

thedesignweb.co.id, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya menertibkan arus barang ilegal. Arahan yang seharusnya diterapkan oleh pemerintah daerah tidak efektif.

Bapak Rusmin Amin, Direktur Departemen Perlindungan Konsumen dan Tertib Perdagangan (PKTN) Kementerian Perdagangan, Bapak Rusmin Amin mengatakan, tugas gugus tugas untuk memeriksa barang impor ilegal sangatlah penting. Ada banyak cara yang dirancang untuk mencegah masuknya barang ilegal ke Indonesia.

“Iya, misalnya unitnya punya banyak cara, nah, saya tidak bisa menjelaskan, misalnya mengharapkan masuknya barang ilegal,” kata Rusmin, di Cikarang Utara, Bekasi, Kamis (26/9/2024). .

Pada saat yang sama, koordinasi antara negara dan kawasan perlu diperkuat dalam jangka panjang. Namun, dia mengatakan masalah impor barang ilegal sebagian besar menjadi tanggung jawab pemerintah federal, khususnya Departemen Perdagangan.

“Contoh paling sederhana adalah kita meningkatkan koordinasi antar daerah,” ujarnya.

“Ada pembinaannya di pusat, itu provinsi, yang selama ini menurut saya belum ditata dan dilaksanakan di provinsi, itu provinsi, karena itu pemerintah provinsi, sahabat KL atau pusat. Ada juga partisipasinya,” pikirnya melanjutkan.

Ia kembali menegaskan, kehadiran gugus tugas yang mengkaji jenis produk tertentu berdasarkan regulasi impor merupakan keberhasilan yang sangat baik dalam mengatasi permasalahan ini.

“Kalau menurut saya sukses (dengan gugus tugas) karena dalam jangka pendek ya dibentuk seperti biasa, kalau yang besar harus bicara soal anggaran dan lain-lain.” Ini juga anggaran tiap KL yang kita pakai. Ya, kita fokus saja, punya tujuan, tujuh produk, jelasnya.

 

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, tugas panitia khusus pemeriksaan jenis barang tertentu berdasarkan Peraturan Impor akan selesai pada Desember 2024. Oleh karena itu, tim khusus pencegahan impor ilegal ini akan terus dilakukan. di pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto?

Pak Zulkifli, Menteri Perdagangan, mengatakan sejak berdiri cukup lama, Pengendalian Impor banyak melakukan kegiatan ilegal. Mulai dari hardware, fashion, permadani.

Terbaru, 11 ribu ton baja dicap di Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat. Penyegelan tersebut dilakukan karena produk tersebut tidak memiliki SNI dan Nomor Registrasi Produk (NPB).

“Ini dalam lingkup kerja yang kami tetapkan untuk terus menjaga ketertiban, melindungi perlindungan konsumen, mengatur produk, mulai dari baja, pakaian kemarin, stok kemarin, stok lalu ada karpet. Begitu seterusnya,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli di Cikarang Utara, Bekasi, Kamis (26/9/2024).

Ia melanjutkan, “Saya kira pertemuannya akan berlangsung hingga Desember mendatang.

Begitu pula kerja gugus tugas yang dilakukan pada awal pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, bergantung pada pemerintahan baru untuk memastikan kelanjutan tugasnya di tahun-tahun mendatang.

“Kalau sudah selesai, terserah pemerintahan baru,” katanya.

 

Ia mengatakan, kehadiran komisi pengusutan imigrasi ilegal bukanlah solusi atas permasalahan yang ada. Dapat dikatakan bahwa kelompok kerja berfungsi sebagai badan pengawas dan menindak pelanggaran sesuai dengan pedoman yang berlaku.

“Satgas ini bukan sekadar solusi penanganan trauma,” ujarnya.

Ia mengatakan, kerja gugus tugas sejauh ini cukup berhasil. “Cukup, alhamdulillah,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *